Ini Cara Sido Muncul Sosialisasikan Saintifikasi Jamu

Ini Cara Sido Muncul Sosialisasikan Saintifikasi Jamu

Raden Fadli Sumawilaga - detikHealth
Senin, 30 Jul 2018 09:16 WIB
Ini Cara Sido Muncul Sosialisasikan Saintifikasi Jamu
Foto: Dok. Sido Muncul
Pontianak - Indonesia merupakan salah satu negara megadiversiti terbesar di dunia. Dari 40 ribu spesies tanaman obat, sekitar 30 ribu spesies berada di Indonesia. Dari jumlah tersebut sebanyak 9.600 diantaranya memiliki khasiat obat dan baru sekitar 200 spesies dimanfaatkan sebagai obat tradisional, salah satu caranya yaitu diracik menjadi jamu.

Kekayaan hayati untuk obat-obatan di Indonesia ini yang jadi perhatian serius dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk atau Sido Muncul. Perusahaan jamu ini mendorong penelitian untuk aplikasi pengobatan dari obat herbal, salah satunya lewat Seminar Herbal bertema 'Memanfaatkan Obat Herbal Menuju Indonesia Sehat' di Universitas Tanjungpura, Pontianak, pekan lalu.

"Melalui seminar herbal seperti ini kami berharap akademisi kedokteran terdorong untuk terus melakukan penelitian tanaman obat secara ilmiah. Tidak hanya bergantung kepada obat modern yang berbasis kimia. Selain itu kami juga ingin dunia kedokteran mendapat wawasan mengenai industri jamu, penelitian yang kami lakukan untuk mengembangkan produk, dan penggunaan jamu untuk pelayanan kesehatan," kata Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat dalam keterangan tertulis, Minggu (30/7/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saintifikasi jamu sendiri adalah pembuktian ilmiah jamu melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Menurut data WHO 2005 diperkirakan sebanyak 75-80 persen penduduk dunia pernah menggunakan obat-obatan herbal. Saat ini para praktisi medis dan farmasi terus melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendalami dan membuktikan tingkat keberhasilan obat-obatan herbal yang disebut dengan herbal medik.


"Seperti halnya produk Tolak Angin, Sido Muncul telah melakukan berbagai penelitian, yaitu Uji Toksisitas dan Uji Khasiat dengan Universitas Sanata Dharma dan Universitas Diponegoro. Hasilnya, minum Tolak Angin dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping jika diminum sesuai dosis anjuran (tidak menimbulkan efek toksit bagi organ tubuh). Tahun 2007 Tolak Angin telah mendapatkan sertifikat Obat Herbal Terstandar (OHT) dari Badan POM," tambah Irwan.

Acara ini dilaksanakan melalui kerjasama Sido Muncul dengan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak, Ikatan Apoteker Indonesia, dan Ikatan Dokter Indonesia. Sebanyak 350 peserta mengikuti acara seminar ini, mulai dari kalangan kedokteran, peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum di Pontianak.

Seminar ini dibagi menjadi dua sesi dimana acara pembukaan dilakukan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Untuk sesi pertama diisi oleh Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM RI, Ida Lumongga, dilanjutkan oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI, Ina Rosalina dan ditutup oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Sedangkan untuk sesi kedua, seminar diisi oleh para akademisi dari Universitas Diponegoro, Universitas Sanatha Dharma, dan Universitas Gadjah Mada.



Saksikan juga video 'Minum Jamu Yuk, Agar Badan Tetap Fit':

[Gambas:Video 20detik]

(idr/up)

Berita Terkait