Seketika timbul ruam merah di kulitnya, ia merasa kesakitan luar biasa dan tubuhnya langsung berkeringat seperti orang kepanasan. Alergi ini diidapnya sejak 10 tahun lalu.
Alergi yang diidap Bones disebut Aquagenic Urticaria, yaitu kondisi langka di mana gatal-gatal berkembang dengan cepat setelah kulit bersentuhan dengan air, terlepas dari suhunya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alerginya ini didapatkan pada tahun 2017 ketika wajahnya terkena hujan atau keringat, muncul ruam kecil. Awalnya dokter mengira bahwa Bones mengalami kekurangan vitamin, tetapi setelah observasi lebih dalam ditemui bahwa terdapat alergi.
Valentina Bones yang mengidap Aquagenic Urticaria. Foto: Instagram/therealbones |
Bones mencoba beberapa obat alergi dan herbal untuk mengurangi rasa gatalnya, bertahun-tahun pula ia mencoba metode-metode berbeda untuk meredakan rasa sakitnya.
"Misalnya, tubuh saya bisa berada di kolam dingin selama setengah jam tanpa masalah dan kemudian ruam akan keluar secara perlahan tapi tidak begitu menyakitkan," ungkapnya.
"Tapi untuk wajahku, ruam keluar dari cairan apa saja pada suhu berapa pun, panas atau dingin. Di seluruh tubuh saya ruam keluar lebih cepat dengan air bersuhu lebih tinggi," lanjut Bones.
Bones mandi menggunakan sabun hanya sekitar dua kali dalam setahun, pada hari ulang tahunnya dan pada Natal. Ia menganggapnya itu adalah hadiah baginya.
Kondisinya ini sangat menyulitkannya ketika berada di tempat umum. Bones mengaku bahwa tidak sedikit orang yang berpikir bahwa ia orang yang aneh.
"Saya ingat pergi ke Disneyland pada siang hari dan mereka memiliki alat penyemprot air di udara untuk mendinginkan cuaca. Ketika terkena di wajah dan dadaku, segera ruam-ruam itu keluar," ceritanya.
"Saya berusaha sekeras mungkin untuk tidak menggaruknya," tutupnya.
(wdw/up)












































Valentina Bones yang mengidap Aquagenic Urticaria. Foto: Instagram/therealbones