"Sedih melihatnya olahraga begitu berat. Dia masih sangat muda," komentar seorang pengguna Instagram.
Mereka yang prihatin rata-rata beranggapan bahwa olahraga beban tidak pantas dilakukan anak. Terlebih lagi bisa sampai membentuk otot seperti binaragawan berarti intensitasnya cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang pasti anak-anak di bawah 16 tahun diharapkan tidak berlatih beban dulu. Kalau mau latihan beban harus memakai berat badan sendiri bukan beban ekstra pakai barbel atau dumbel sebab itu dampaknya akan menggangu pertumbuhan," kata dr Michael saat dihubungi detikHealth pada Selasa (31/7/2018).
"Nanti anaknya itu akan berbadan besar tapi enggak bisa tinggi," lanjutnya.
Menurut dr Michael sejatinya anak-anak dibiarkan berolahraga yang sesuai dengan kemampuannya. Di usia muda apa yang harus dilatih adalah kemampuan motorik seperti berlari, melompat, dan melempar bukan otot-otot yang masih dalam tahap perkembangan.
"Dari sisi kesehatan yang jelas tidak disarankan, meski dari sisi prestasinya mungkin saja baik. Katakanlah contoh di bulu tangkis ada latihan lompat gawang, kalau anak terlalu kecil sudah dilatih seperti itu akan jadi jaluan, keluar jalunya. Di bawah tempurung lutut akan ada tulang yang menonjol jadi seperti jalu pada ayam," pungkas dr Michael.











































