Studi: Wanita Lebih Berisiko Terkena Cedera Otak Ketika Menyundul Bola

Studi: Wanita Lebih Berisiko Terkena Cedera Otak Ketika Menyundul Bola

Christantio Utama - detikHealth
Rabu, 01 Agu 2018 13:01 WIB
Studi: Wanita Lebih Berisiko Terkena Cedera Otak Ketika Menyundul Bola
Wanita lebih rentan mengalami cedera otak bila menyundul bola. (Foto: iStock)
Jakarta - Bagi kamu yang sering melakukan olahraga sepakbola atau futsal mungkin akan melakukan apapun untuk mencetak gol ke gawang lawan, salah satunya dengan menggunakan kepala untuk menyundul bola.

Tapi ternyata melakukan sundulan menggunakan kepala memiliki efek samping yang cukup berbahaya yakni mencederai otak seseorang. Sebaiknya mulai sekarang buat kamu yang sering main sepakbola atau futsal lebih berhati-hati lagi.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari NBC News, sebuah studi terbaru yang diterbitkan oleh The Journal Radiology memperlihatkan bahwa orang yang terlalu sering menyundul bola akan memiliki cedera pada otak. Uniknya dalam studi tersebut juga memperlihatkan bahwa wanita lebih rentan terkena cedera otak akibat menyundul bola dari pada laki-laki.

Dalam studi yang lain juga diperlihatkan bahwa wanita lebih sering mengeluh mengenai gejala-gejala gangguan di kepala dari pada laki-laki.

"Peneliti sudah lama mengamati bahwa wanita lebih rentan terhadap cedera kepala ketika menyundul bola, tapi sebagian orang menganggap itu hanya karena wanita lebih khawatir dibandingkan laki-laki," ucap Dr. Michael Lipton profesor radiologi dari Albert Einstein College of Medicine di New York.

Para peneliti meneliti 49 orang pemain sepakbola wanita dan 49 orang pemain sepakbola laki-laki yang berlaga dalam liga sepakbola pemula.

"Kami melakukan penelitian menggunakan teknologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) scan, jadi tidak hanya berdasarkan keluhan dari para pemain yang merasa adanya gangguan pada bagian kepala," ucap profesor Michael Lipton.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa pada wanita terdapat sekitar 8 bagian pada otak yang lebih berisiko terkena cedera, sedangkan pada laki-laki hanya sekitar 3 bagian pada otak.

(Christantio Utama/fds)

Berita Terkait