Secara medis kondisi tersebut dinamakan dengan necrotizing faciitis. Bagi orang yang terinfeksi bakteri, kulit dan jaringan ototnya akan cepat sekali rusak hingga membutuhkan penanganan secepatnya.
"Ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan necrotizing fasciitis, termasuk grup A Streptococcus, Klebsiella, Clostridium, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Biasanya orang terinfeksi saat bakteri masuk ke dalam tubuh lewat jaringan terbuka di kulit, seperti luka dan lecet, luka bakar dan luka operasi," demikian dilaporkan oleh situs Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyeri hebat
|
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
"Orang yang terinfeksi kerap melaporkan rasa nyeri yang hebat sekali dan amat sensitif. Beberapa pasien juga mengalami suara berderak atau sensasi karena adanya udara di dalam jaringan (beberapa jenis bakteri yang menyebabkan necrotizing fasciitis memproduksi gas)," imbuhnya, dikutip dari Live Science.
Bengkak dan memerah
|
Foto: Thinkstock
|
Jika kamu merasakan tanda ini setelah kamu cedera dan berlangsung cepat, segera periksakan ke dokter.
Seperti sedang flu
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
"Orang yang terinfeksi bakteri pemakan daging juga biasanya mengalami tanda-tanda seperti terkena flu, yakni demam, sakit perut, mual, diare, menggigil dan nyeri di sekujur tubuh," menurut National Institutes of Health's Genetic and Rare Diseases Information Center (GARD).
Bintil atau lecet
|
Foto: Thinkstock
|
Saat infeksinya menyebar, pasien mungkin akan merasa sakit kepala dan meracau, dan nyeri akan semakin terasa ketika saraf dirusak, menurut GARD.
Faktor risikonya
|
Foto: Thinkstock
|
Selain tanda, perlu juga memerhatikan faktor risiko. Siapapun bisa terinfeksi, walau mayoritas yang lebih mudah terkena adalah orang yang memiliki masalah kesehatan di mana kemampuan tubuhnya untuk melawan infeksi menurun. Yaitu penyakit seperti diabetes, masalah ginjal, kanker dan penyakit hati.
Faktor risiko lainnya adalah jika luka terkena air laut yang terkontaminasi bakteri pemakan daging lainnya, Vibrio vulnificus. Jika seseorang terinfeksi, butuh penanganan yang cepat dan agresif, biasanya dengan antibiotik yang kuat dan operasi untuk menyingkirkan jaringan yang telah mati.
Kadang amputasi diberlakukan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Oleh karena itu, jika kamu terluka maka segera tangani dengan baik agar tak terinfeksi oleh bakteri apapun, termasuk bakteri pemakan daging.











































