Hindari Bias Konfirmasi Hadapi Hoax

Hindari Bias Konfirmasi Hadapi Hoax

Rosmha Widiyani - detikHealth
Selasa, 28 Agu 2018 11:35 WIB
Hoax mudah menyebar di media sosial (Foto: via Business Insider)
Jakarta - Hoax dan ujaran kebencian masih meramaikan dunia informasi saat ini. Hal ini tak bisa dihindari dengan masih ramainya kondisi politik Indonesia. Sayangnya, kondisi ini kerap dimanfaatkan sebagian orang demi kepentingan pribadi dan golongannya.

Psikolog Kasandra mengatakan, masyarakat sebetulnya bisa menghindari peredaran hoax dan ujaran kebencian. Salah satunya dengan tidak menerapkan bias konfirmasi pada subjek pemberitaan.

"Berita yang simpang siur lebih mudah ditampik bila tidak ada bias konfirmasi," katanya.

Bias konfirmasi adalah kebutuhan dan keinginan seseorang untuk selalu mencari pembenaran, atas konsep yang diyakini kebenarannya. Bias konfirmasi menyebabkan seseorang tanpa sadar mencari berbagai sumber yang sesuai keyakinannya. Sumber tersebut tetap digunakan meski belum sepenuhnya benar.



Salah satu yang mempengaruhi bias konfirmasi adalah situasi hati (mood). Mood mempengaruhi penilaian manusia pada suatu hal, terlepas dari benar atau tidak. Mood juga yang menentukan dukungan atau penolakan pada suatu topik. Seseorang sebaiknya tidak ikut menyebarkan hoax atau ujaran kebencian, meski tak mendukung suatu topik

Kasandra mengingatkan untuk jangan pernah menerapkan bias konfirmasi. Sikap tersebut berisiko menyebabkan penolakan atas kebenaran. Akibatnya, seseorang selalu terjebak dalam lingkaran berita bohong dan hatespeech.



Saksikan juga video 'Cara Menyikapi Informasi Hoax':

[Gambas:Video 20detik]

(up/up)