Jakarta -
Urusan
keperawanan merupakan hal yang sangat sensitif bagi kaum perempuan. Tak heran jika pedangdut
Via Vallen mengungkapkan kegeramannya soal itu di instagram stories.
"Bertubuh gendut dianggap sudah nggak perawan, bahkan sudah punya anak," tulis pelantun
offical theme song Asian Games 2018, Meraih Bintang, tersebut.
Berbagai mitos itu tidak hanya menyesatkan, tetapi juga merendahkan kaum perempuan. Seolah-olah martabatnya diukur hanya dari penampakan fisiknya, bukan dari prestasi dan sikap dalam kesehariannya.
Sayangnya, mitos-mitos semacam itu masih banyak beredar dan banyak juga yang percaya. Dirangkum dari wawancara dengan dokter kandungan RS Mayapada, dr Noviyanti, SpOG, berikut ini mitos-mitos keperawanan yang sudah semestinya ditinggalkan.
Pemikiran seperti ini yang menjadi awal mula terjadinya gagal paham. Tidak semua wanita gemuk dan berpanggul besar adalah wanita yang sudah melahirkan. Banyak pula ditemukan ibu-ibu bertubuh ramping dan seksi karena memang gaya hidupnya sehat dan senang olahraga.
"Wah kalau wanita gemuk dan berpanggul besar dicap sudah pernah lahiran, kasian dong dengan wanita obesitas tapi masih perawan?" tutur dr Novi.
Memberikan label yang tidak-tidak pada orang gemuk, di sisi lain termasuk kategori bodyshaming yang harus dihindari.
Banyak orang menganggap wanita dengan posisi berjalan mengangkang menandakan bahwa dirinya sudah tidak perawan. Ini merupakan salah satu mitos yang hingga kini tidak pernah terbukti benar. Sebaliknya, makin banyak yang membantahnya.
"Keperawanan hanya bisa dicek lewat pemeriksaan inspeksi hymen alias selaput tipis yang mengelilingi lingkaran vagina wanita muda oleh dokter. Apakah terdapat robekan atau hymen masih utuh," ujar dr Novi.
Jadi kalau ada wanita berjalan dengan posisi kaki ngangkang jangan langsung berspekulasi mereka tidak perawan ya. Oke?
Rasa perih saat pertama kali melakukan hubungan seks dipengaruhi oleh perlendiran vagina, yang berfungsi untuk melumasi. Kurang pelumasan membuat penetrasi ke dalam Ms V tidak mulus, sehingga terjadi lecet dan terasa perih. Ini bisa terjadi pada saat pertama kali berhubungan seks karena gugup dan tidak menikmati.
"Pertama kali ML belum tentu berdarah, semua tergantung elastisitas hymen (cincin perawan), ada yang sifatnya gampang robek, ada yang lebih elastis sehingga susah robek," jelas dr Novi.
"Berdarah saat pertama kali ML disebabkan karena robeknya cincin perawan akibat gesekan penis. Darah yang keluar pun tidak banyak," lanjutnya.
Pemikiran seperti ini hanyalah mitos. Banyak faktor yang menyebabkan payudara seorang wanita terlihat kendur. Biasanya hal ini terjadi pada ibu-ibu yang sudah pernah menyusui.
"Ada juga ibu-ibu yang sudah hamil namun memang dia tidak pernah memberikan ASI, ya nggak akan kendur. Pada wanita perawan juga bisa kendur kok, kalau jarang menggunakan bra," ujar dr Novi.
Halaman Selanjutnya
Halaman