Jakarta -
Lagi ramai nih soal video prank 'Valak' yang berujung pada lemparan botol ke dahi si hantu. Habis gimana lagi, orang-orang yang kena tipuan tersebut dibuat terkejut oleh hantu Valak yang tiba-tiba muncul di cermin. Tak cukup sampai di situ, mereka dikejutkan dengan kehadiran Valak mirip di film 'The Nun' secara tiba-tiba dalam ruangan.
Hiii, kalau jadi mereka kamu merasa takut juga enggak sih?
Bicara soal takut, rasa takut adalah hal yang lumrah dialami oleh orang banyak, tapi ternyata di dalamnya menyimpan banyak fakta mengejutkan lho. Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut ini adalah deretan fakta mengenai berbagai respon tubuh terhadap rasa takut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Video 20detik]
Respons tubuh ketika ketakutan
Foto: 20detik
|
Ketika seseorang ketakutan, adrenalin pun meningkat sehingga respons 'fight or flight' pun diaktifkan kata Dr Robert Glatter, dokter gawat darurat di Lenox Hill Hospital, New York.
Lonjakan adrenalin ini merupakan respons tak disengaja yang dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Ketika dihadapkan pada respon 'fight or flight', seseorang akan mengalami denyut jantung yang cepat, pupil yang membesar dan aliran darah yang meningkat ke otot, kata Glatter.
Jika berlebihan bisa bahaya ke jantung
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Peningkatan kadar adrenalin ternyata dapat merusak jantung, jelas Glatter pada Live Science. Ketika adrenalin dilepaskan, itu memicu saluran kalsium di jantung untuk terbuka.
"Kalsium masuk ke sel-sel jantung, yang menyebabkan otot jantung berkontraksi kuat. Pada dasarnya, dalam respon besar, kalsium terus mengalir masuk, dan otot-otot jantung tidak bisa rileks," tuturnya.
Jika seseorang takut, individu tersebut dapat mengembangkan aritmia atau detak jantung tidak beraturan. Ini akhirnya mengarah pada pengurunan tekanan darah yang dapat seseorang tidak sadarkan diri.
Bisakah menyebabkan kematian?
Foto: Thinkstock
|
Inilah mengapa, prank yang terlalu menakutkan sebaiknya tidak pernah kamu lakukan pada orang lain. Please, jangan coba-coba. Tingkat keberanian satu orang ke orang lainnya bisa berbeda-beda, sehingga jangan sampai membuat orang ketakutan berlebih karena bisa menimbulkan kematian lho.
Martin A. Samuels, seorang ahli saraf di Brigham and Women's Hospital di Boston, mengatakan bahwa bisa saja seseorang mengalami kematian karena ketakutan yang intens.
"Bisakah orang takut hingga mengalami kematian? Ya," katanya.
"Ada bukti tegas bahwa seseorang dapat ketakutan hingga mati dalam keadaan tertentu dan sangat spesifik. Aku tahu ini karena aku memiliki kasus anak-anak yang sama sekali tidak memiliki penyakit jantung yang meninggal karena wahana taman hiburan."
Tapi, sedikit hiburan nonton film horor oke juga lah
Foto: thinkstock
|
Menonton film horor memang menegangkan sih tapi bisa memberikan efek menenangkan bagi sebagian orang dan jadi cara untuk melupakan sejenak masalah hidup. Menurut sebuah penelitian, kerja otak kita juga akan meningkat karena melepaskan zat baik seperti dopamine, glutamat dan serotonin yang membantu kita waspada untuk sementara.
Tapi di sisi lain, walau bagi sebagian besar orang film horor dapat menyembuhkan fobia dan rasa takut, namun ada juga yang bisa mengalami ketakutan berlebih. Apalagi mereka yang memiliki trauma masa lalu tertentu yang bisa memicu serangan panik.
Ketika seseorang ketakutan, adrenalin pun meningkat sehingga respons 'fight or flight' pun diaktifkan kata Dr Robert Glatter, dokter gawat darurat di Lenox Hill Hospital, New York.
Lonjakan adrenalin ini merupakan respons tak disengaja yang dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Ketika dihadapkan pada respon 'fight or flight', seseorang akan mengalami denyut jantung yang cepat, pupil yang membesar dan aliran darah yang meningkat ke otot, kata Glatter.
Peningkatan kadar adrenalin ternyata dapat merusak jantung, jelas Glatter pada Live Science. Ketika adrenalin dilepaskan, itu memicu saluran kalsium di jantung untuk terbuka.
"Kalsium masuk ke sel-sel jantung, yang menyebabkan otot jantung berkontraksi kuat. Pada dasarnya, dalam respon besar, kalsium terus mengalir masuk, dan otot-otot jantung tidak bisa rileks," tuturnya.
Jika seseorang takut, individu tersebut dapat mengembangkan aritmia atau detak jantung tidak beraturan. Ini akhirnya mengarah pada pengurunan tekanan darah yang dapat seseorang tidak sadarkan diri.
Inilah mengapa, prank yang terlalu menakutkan sebaiknya tidak pernah kamu lakukan pada orang lain. Please, jangan coba-coba. Tingkat keberanian satu orang ke orang lainnya bisa berbeda-beda, sehingga jangan sampai membuat orang ketakutan berlebih karena bisa menimbulkan kematian lho.
Martin A. Samuels, seorang ahli saraf di Brigham and Women's Hospital di Boston, mengatakan bahwa bisa saja seseorang mengalami kematian karena ketakutan yang intens.
"Bisakah orang takut hingga mengalami kematian? Ya," katanya.
"Ada bukti tegas bahwa seseorang dapat ketakutan hingga mati dalam keadaan tertentu dan sangat spesifik. Aku tahu ini karena aku memiliki kasus anak-anak yang sama sekali tidak memiliki penyakit jantung yang meninggal karena wahana taman hiburan."
Menonton film horor memang menegangkan sih tapi bisa memberikan efek menenangkan bagi sebagian orang dan jadi cara untuk melupakan sejenak masalah hidup. Menurut sebuah penelitian, kerja otak kita juga akan meningkat karena melepaskan zat baik seperti dopamine, glutamat dan serotonin yang membantu kita waspada untuk sementara.
Tapi di sisi lain, walau bagi sebagian besar orang film horor dapat menyembuhkan fobia dan rasa takut, namun ada juga yang bisa mengalami ketakutan berlebih. Apalagi mereka yang memiliki trauma masa lalu tertentu yang bisa memicu serangan panik.
(ask/up)