"Apakah BPJS sanggup nggak menghandle ini? Kalau tidak sanggup bisa melambaikan tangan," ujar Dede saat memimpin rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/7/2018).
Hal itu, sontak membuat kelompok masyarakat pasien BPJS yang memenuhi balkon ruang rapat IX bertepuk tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program BPJS Kesehatan ini ibarat mobil Mercy tetapi menggunakan bahan bakar premium, sehingga jalannya ndut-ndutan," kata Dede.
Program BPJS Kesehatan ini ibarat mobil Mercy tetapi menggunakan bahan bakar premium, sehingga jalannya ndut-ndutanDede Yusuf - Komisi IX DPR RI |
Menanggapi pernyataan Dede tentang angka defisit yang dialami BPJS Kesehatan, Wakil Menteri Meuangan Mardiasmo mengoreksi total defisit anggaran yang dialami BPJS Kesehatan. Berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menemukan defisit yang terjadi mencapai Rp 10,98 triliun.
"Itu belum termasuk bauran kebijakan. Setelah ada koreksi Rp5,6 triliun, defisit BPJS Kesehatan menjadi Rp 10,98 triliun," jelasnya.
Menanggapi penjelasan tersebut, Dede pun mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi defisit BPJS Kesehatan.
"Koreksi Rp 5,6 triliun itu tidak sedikit," kata Dede.
Rapat gabungan ini, juga dihadiri Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Wamenkeu Mardiasmo. Selain itu hadir juga Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris, dan Ketua DJSN Sigit Priohutomo.











































