Catat! Berikut Tanda-tanda Peringatan Bunuh Diri (1)

Catat! Berikut Tanda-tanda Peringatan Bunuh Diri (1)

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Selasa, 18 Sep 2018 14:32 WIB
Catat! Berikut Tanda-tanda Peringatan Bunuh Diri (1)
Foto: Thinkstock
Jakarta - Pada tahun 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setidaknya 793 ribu kasus bunuh diri terjadi di seluruh dunia dan akan terus meningkat. Di Indonesia, kasus bunuh diri ada sebanyak 5,2 per 100.000 penduduk.

Pencegahan bisa dilakukan dengan mengenali tanda-tandanya. Yang sayangnya, dr Nova Riyanti Yusuf, SpKJ dari Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa Indonesia (PDSKJI) Jakarta mengatakan banyak yang tidak mengamati atau 'ngeh' jika seseorang sebenarnya memberikan warning signs atau peringatan tersebut.

"Jadi kadang dia udah mengatakan 'oke, saya udah bosen hidup nih' 'sudah tidak semangat nih' dan lain sebagainya. tapi kita selalu sibuk menempatkan nilai diri kita dalam posisi dia harus seperti kita. Dia punya masalah, dan kita menganggap bahwa 'gue bisa kok melampaui itu, lo harus bisa dong' 'kok masalah gitu aja big deal banget?'. Jadi kita sering sibuk bukan berempati atau menempatkan diri kita pada posisi dia tapi kita memaksakan dia bahwa you're supposed to be okay," terangnya, saat acara konser amal Vintage Choir bertajuk 'Let's Do Something, Stop Suicide' di Tangerang Selatan, Minggu (16/9/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk menghindarinya, perhatikan delapan tanda peringatan bunuh diri berikut yang dibagikan oleh Komunitas Into The Light Indonesia:

Membicarakan keinginan bunuh diri

Foto: thinkstock

Adalah salah satu tanda yang paling mudah, bisa jadi diucapkan secara eksplisit atau implisit. Tidak hanya mengenai kematian, pembicaraan yang terkait dengan melukai diri sendiri atau ungkapan ketidakberdayaan juga bisa jadi salah satu tanda.

Kata-kata seperti 'Saya ingin bunuh diri', 'Saya ingin mati saja','Saya berharap tidak dilahirkan', 'Saya ingin pergi jauh', dan lain sebagainya. Termasuk jika dituliskan di media sosial sekalipun, jangan diremehkan, namun kontak secara personal untuk bertanya dan tawarkan bantuan apa yang bisa dilakukan.

Mencari cara mematikan untuk bunuh diri

Foto: thinkstock
Orang yang ingin melakukan bunuh diri biasanya mencari cara untuk melakukan bunuh diri, misalnya dengan membeli racun tertentu, mencari akses senjata tajam, atau mencari tempat tinggi yang dapat digunakan untuk percobaan bunuh diri.

Putus asa akan masa depan

Foto: thinkstock
Orang yang ingin melakukan bunuh diri biasanya sering mengutarakan perasaan tidak berdaya, putus asa, merasa terjebak, atau merasa kehidupan mereka tidak akan menjadi lebih baik di masa depan.

Membenci dan menghujat diri sendiri

Foto: Getty Images
Adanya ungkapan perasaan negatif terhadap diri sendiri, seperti malu, merasa bersalah, atau menjadi beban bagi orang lain. Orang-orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah juga lebih rentan untuk memiliki pemikiran bunuh diri.

Halaman 2 dari 5
Adalah salah satu tanda yang paling mudah, bisa jadi diucapkan secara eksplisit atau implisit. Tidak hanya mengenai kematian, pembicaraan yang terkait dengan melukai diri sendiri atau ungkapan ketidakberdayaan juga bisa jadi salah satu tanda.

Kata-kata seperti 'Saya ingin bunuh diri', 'Saya ingin mati saja','Saya berharap tidak dilahirkan', 'Saya ingin pergi jauh', dan lain sebagainya. Termasuk jika dituliskan di media sosial sekalipun, jangan diremehkan, namun kontak secara personal untuk bertanya dan tawarkan bantuan apa yang bisa dilakukan.

Orang yang ingin melakukan bunuh diri biasanya mencari cara untuk melakukan bunuh diri, misalnya dengan membeli racun tertentu, mencari akses senjata tajam, atau mencari tempat tinggi yang dapat digunakan untuk percobaan bunuh diri.

Orang yang ingin melakukan bunuh diri biasanya sering mengutarakan perasaan tidak berdaya, putus asa, merasa terjebak, atau merasa kehidupan mereka tidak akan menjadi lebih baik di masa depan.

Adanya ungkapan perasaan negatif terhadap diri sendiri, seperti malu, merasa bersalah, atau menjadi beban bagi orang lain. Orang-orang yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah juga lebih rentan untuk memiliki pemikiran bunuh diri.

(frp/wdw)

Berita Terkait