Salah satu contoh kasus tersebut terekam dalam cuplikan layar di media sosial yang viral. Akun Twitter @gothed mengunggah percakapan antara dua orang yang diduga seorang bidan dengan pasiennya.
Dalam percakapan sang pasien tidak ingin anaknya kelak divaksin dengan alasan karena tidak halal dan sedang tidak dalam keadaan darurat wabah. Ia juga menyebut bahwa tenaga kesehatan yang menyarankan vaksin sama seperti sales.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter dan bidan hanya menjalankan tugasnya memberi edukasi tentang vaksin. Foto: Twitter/gothed |
Percakapan tersebut viral karena sang bidan menunjukkan bagaimana caranya menghadapi pasien yang bersikeras tidak ingin anaknya divaksin.
"ya terserah alasan ibu apa saya ga masalah. tp saya ga suka dg kalimat di atas. Dokter/bidan yg yg pro bukan ga pantas di sebut 'tidak lebih dr sekedar sales' mereka bekerja sesuai apa yang mereka fahami. Saya hormati apa keputusan ibu. Tp perbedaan ini baiknya disikapi dg santun." tulis sang bidan.
Dalam percakapan berikutnya sang bidan memberi contoh apakah nanti mau pasien dijahit tanpa obat bius bila terjadi sobekan saat proses persalinan. Alasannya karena obat bius pun tidak punya label halal dan bukan dalam keadaan darurat.
"Ini ga darurat bu, artinya kalo saya jahit perinium ibu tanpa anastesi ibu ga akan mati. Cuma ya... Atau ga perlu di jahit aja Bu.. karena juga ga darurat," ungkap sang bidan.
Kalau sudah begini kira-kira apa jawaban sang ibu ya? Foto: Twitter/gothed |
Unggahan percakapan tersebut pertama kali diunggah pada Sabtu (15/9) lalu dan hingga kini telah dibagikan 6.000 kali.
Baca juga: Ketua MUI: Imunisasi Boleh, Bahkan Wajib! |
Benarkah Vaksin untuk Bayi Mengandung Babi dan Mampu Menimbulkan Autisme? Simak Videonya:
(fds/up)












































Dokter dan bidan hanya menjalankan tugasnya memberi edukasi tentang vaksin. Foto: Twitter/gothed
Kalau sudah begini kira-kira apa jawaban sang ibu ya? Foto: Twitter/gothed