Heboh YouTuber Hari Jisun Makan 500 Cabai, Ini Efek Pedas pada Tubuh

Heboh YouTuber Hari Jisun Makan 500 Cabai, Ini Efek Pedas pada Tubuh

Frieda Isyana Putri - detikHealth
Minggu, 23 Sep 2018 10:53 WIB
Heboh YouTuber Hari Jisun Makan 500 Cabai, Ini Efek Pedas pada Tubuh
Hari Jisun dan sang Ibu. Foto: Instagram harijisun
Jakarta - Baru-baru ini YouTuber asal Korea Selatan, Hari Jisun alias Jisun Moon bersama sang ibunda diundang ke sebuah stasiun TV swasta. Mereka berdua ditantang untuk memakan mie pedas dengan 500 cabai. Sang ibu berhasil menyelesaikan tantangan tersebut, namun dikabarkan mengalami sakit setelahnya.

Makanan pedas sering dikaitkan dengan perut yang mulas dan diare, serta beberapa risiko kesehatan lainnya. Apa saja sih efeknya pada tubuh?

Efek di pencernaan

Foto: ilustrasi/thinkstock
Saluran pencernaan akan merasa panas ketika memakan makanan pedas, mulai dari mulut, perut dan usus. Kandungan capsaicin dalam cabai mengaktivasi pelepasan zat bernama Substansi P. yang menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar.

Beberapa bumbu masak seperti mustard dan wasabi sebenarnya bisa menyebabkan kerusakan jaringan, menurut NYU Langone Medical Centre. Makanan pedas tidak menyebabkan mulas atau radang perut namun bisa memperburuk kedua kondisi tersebut, karena capsaicin bisa menyebabkan peradangan jaringan sehingga bagian mukosa dari perut atau usus bisa rusak jika terdapat dosis yang cukup besar.

Jika kamu merasa kepedasan, hanya dengan meminum air tidak membantu menguranginya. Hal ini disebabkan minyak dalam cabai juga mengandung beberapa zat pedas, dan minyak tidak bisa bercampur dengan air. Sebagai gantinya, minumlah susu.

Efek di kulit

Foto: Thinkstock
Bagi kamu yang pernah memotong cabai, pasti juga merasakan rasa panas di kulit, yang disebut sindrom tangan Hunan. Sindrom ini merupakan reaksi pada kulit yang ditandai dengan nyeri, bengkak dan kulit memerah.

Makin tinggi unit pedas Scoville-nya (sebuah pengukur pedas pada cabai), makin tinggi risiko seseorang mengalami iritasi kulit atau rasa terbakar setelah memegang cabai mentah. Untuk menghindarinya, gunakan sarung tangan saat memotong cabai atau cuci tangan dengan menyeluruh menggunakan air dan sabun cuci piring setelahnya.

Efek di mata

Foto: Thinkstock
Jika tanganmu tak sengaja menyentuh mata setelah memegang cabai, bisa jadi menyebabkan bengkak dan nyeri di mata. "Bahkan hanya uap dari cabai yang dimasak bisa menimbulkan reaksi pada beberapa orang," tutur Janet Hackert, nutrisionis dari University of Missouri.

Gunakan handuk basah untuk mengusap bersih minyak cabai dari matamu. Periksakan ke dokter apabila pandanganmu justru semakin buram. Wasabi (lobak kecil pedas asal Jepang) juga bisa menyebabkan iritasi mata.

Manfaat sehat

Foto: BBC World
Di balik semua itu, cabai juga diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan. Studi yang dilaporkan University of California mengungkapkan bahwa zat capsaicin dalam cabai bisa menghambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat.

Capsaicin juga telah digunakan sebagai pengobatan bagi nyeri kronis, walau sebuah ulasan dari Oxford menyebutkan hanya memiliki kefektifan rendah hingga sedang.

Sebabkan kematian?

Foto: Getty Images
Beberapa waktu lalu ramai diberitakan seorang pria mengalami penyempitan arteri akibat efek thunderclap setelah memakan cabai terpedas di dunia bernama Carolina Reaper. Secara teoritis, memakan makanan pedas bisa mengakibatkan seseorang meninggal.

"Sebuah riset tahun 1980 mengkalkulasikan bahwa memakan 1,5 kg cabai terpedas dalam bentuk bubuk, misal Bhut Jolokia (cabai terpedas di India) dalam satu waktu dapat membunuh seseorang dengan bobot 70 kg. Akan tetapi, tubuh seseorang biasanya akan bereaksi secepat mungkin dan membuatnya tak mungkin terjadi," ungkap Paul Bosland, profesor holtikultura di New Mexico State University dan direktur Chile Pepper Institute, dikutip dari LiveScience.

Cabai memang bisa menimbulkan beberapa masalah, seperti mengaktivasi sistem saraf yang membantu mengontrol nyaris seluruh organ dalam tubuh, untuk menghabiskan lebih banyak energi, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori.

Halaman 2 dari 6
Saluran pencernaan akan merasa panas ketika memakan makanan pedas, mulai dari mulut, perut dan usus. Kandungan capsaicin dalam cabai mengaktivasi pelepasan zat bernama Substansi P. yang menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar.

Beberapa bumbu masak seperti mustard dan wasabi sebenarnya bisa menyebabkan kerusakan jaringan, menurut NYU Langone Medical Centre. Makanan pedas tidak menyebabkan mulas atau radang perut namun bisa memperburuk kedua kondisi tersebut, karena capsaicin bisa menyebabkan peradangan jaringan sehingga bagian mukosa dari perut atau usus bisa rusak jika terdapat dosis yang cukup besar.

Jika kamu merasa kepedasan, hanya dengan meminum air tidak membantu menguranginya. Hal ini disebabkan minyak dalam cabai juga mengandung beberapa zat pedas, dan minyak tidak bisa bercampur dengan air. Sebagai gantinya, minumlah susu.

Bagi kamu yang pernah memotong cabai, pasti juga merasakan rasa panas di kulit, yang disebut sindrom tangan Hunan. Sindrom ini merupakan reaksi pada kulit yang ditandai dengan nyeri, bengkak dan kulit memerah.

Makin tinggi unit pedas Scoville-nya (sebuah pengukur pedas pada cabai), makin tinggi risiko seseorang mengalami iritasi kulit atau rasa terbakar setelah memegang cabai mentah. Untuk menghindarinya, gunakan sarung tangan saat memotong cabai atau cuci tangan dengan menyeluruh menggunakan air dan sabun cuci piring setelahnya.

Jika tanganmu tak sengaja menyentuh mata setelah memegang cabai, bisa jadi menyebabkan bengkak dan nyeri di mata. "Bahkan hanya uap dari cabai yang dimasak bisa menimbulkan reaksi pada beberapa orang," tutur Janet Hackert, nutrisionis dari University of Missouri.

Gunakan handuk basah untuk mengusap bersih minyak cabai dari matamu. Periksakan ke dokter apabila pandanganmu justru semakin buram. Wasabi (lobak kecil pedas asal Jepang) juga bisa menyebabkan iritasi mata.

Di balik semua itu, cabai juga diketahui memiliki beberapa manfaat kesehatan. Studi yang dilaporkan University of California mengungkapkan bahwa zat capsaicin dalam cabai bisa menghambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat.

Capsaicin juga telah digunakan sebagai pengobatan bagi nyeri kronis, walau sebuah ulasan dari Oxford menyebutkan hanya memiliki kefektifan rendah hingga sedang.

Beberapa waktu lalu ramai diberitakan seorang pria mengalami penyempitan arteri akibat efek thunderclap setelah memakan cabai terpedas di dunia bernama Carolina Reaper. Secara teoritis, memakan makanan pedas bisa mengakibatkan seseorang meninggal.

"Sebuah riset tahun 1980 mengkalkulasikan bahwa memakan 1,5 kg cabai terpedas dalam bentuk bubuk, misal Bhut Jolokia (cabai terpedas di India) dalam satu waktu dapat membunuh seseorang dengan bobot 70 kg. Akan tetapi, tubuh seseorang biasanya akan bereaksi secepat mungkin dan membuatnya tak mungkin terjadi," ungkap Paul Bosland, profesor holtikultura di New Mexico State University dan direktur Chile Pepper Institute, dikutip dari LiveScience.

Cabai memang bisa menimbulkan beberapa masalah, seperti mengaktivasi sistem saraf yang membantu mengontrol nyaris seluruh organ dalam tubuh, untuk menghabiskan lebih banyak energi, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori.

(frp/up)

Berita Terkait