Neti curiga jeruk terkontaminasi zat berbahaya sehingga meminta investigasi yang ditanggapi oleh otoritas kesehatan Australia.
![]() |
"Jeruk tampak seperti dicelup ke tinta, yang bisa kami jamin tidak ada yang melakukannya. Apa yang ada di pikiran saya pertama kali semoga anak saya tidak jatuh sakit. Tapi dia baik-baik saja, tidak ada drama," kata Neti seperti dikutip dari BBC, Rabu (26/9/2018).
Setelah hampir sebulan ahli kimia Stewart Carswell dari Queensland Health menemukan jawabannya. Kemunculan warna ungu disebut kemungkinan karena reaksi alami antara antioksidan anthocyanin pada jeruk dengan partikel besi dari pisau yang dipakai untuk mengupasnya.
Diketahui Neti memang mengupas jeruk dengan pisau yang kebetulan baru saja diasah. Buah jeruk itu sendiri dinilai tidak berbahaya bagi kesehatan.
Stewart mendeskripsikan investigasi yang dilakukannya kali ini cukup jarang terjadi.
"Kami sering menerima sampel mulai dari darah, urine, air, tanah, ikan, dan bahan makanan lainnya. Jadi ketika melihat datang sampel buah jeruk rasanya begitu berbeda untuk tim kami," pungkasnya.