Uji laboratorium menunjukkan minuman yang dimaksud tidak mengandung narkoba atau zat yang membahayakan lainnya. Selain itu, Ketua PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) dr Eka Viora, SpKJ memastikan tidak ada efek benzodiazepine (benzo) yang memicu perilaku semacam itu.
"Efek benzodiazepine itu sedatif malah bikin orang jadi tidur. Saya nggak tahu ya mereka begitu karena efek apa. Mungkin saja sudah dicampur-campur, perlu ada tinjauan lagi," kata dr Eka, ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Selasa (2/10/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benzo itu nggak ada efek kebal. Biasa malah dipakai untuk menghilangkan rasa cemas. Sebagai psikiater kita juga resepkan itu ke pasien," tambahnya.
Perlu dilakukan penyelidikan mendalam mengenai kasus ini karena benzodizapine tidak dijual bebas dan harganya relatif mahal untuk dijangkau oleh siswa menengah pertama. Ditakutkan terdapat zat lain yang telah dicampurkan sehingga menimbulkan efek berbahaya.
"Kita belum tahu sebenarnya itu apa karena nggak mungkin ada (benzodiazepine) yang harganya segitu. Mungkin sudah dicampur dengan zat lain terus timbul halusinasi dan ilusi yang suruh-suruh dia self harm. Harus chrosscheck dulu," tutupnya
Tonton juga 'Oh Ironi... Oknum Sipir Lubuk Pakam Terlibat Jaringan Narkoba':
(up/up)











































