Jakarta -
Ada berbagai hal yang bisa membuat payudara terasa nyeri, mulai dari ukuran bra yang tidak tepat hingga pengaruh hormon. Untungnya, keluhan nyeri di payudara biasanya tidak terkait dengan kanker.
"Gejala kanker payudara seperti benjolan di payudara ataupun ketiak, tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali," kata dr Rachmawati, Sp.B(K), dalam wawancara dengan detikHealth beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa nyeri yang menyertai benjolan pada payudara, menurut dr Rachma lebih sering disebabkan oleh pengaruh hormon. Bisa juga karena kelelahan atau banyak pikiran.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 5 penyebab payudara terasa nyeri yang kerap dialami perempuan.
Olahraga terlalu berat
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Gerakan-gerakan olahraga untuk melatih tubuh bagian atas, seperti pull ups dan push ups, sering menyisakan nyeri di sekitar bahu dan dada. Nyeri ini disebut delayed onset muscle soreness (DOMS).Di bagian dada, rasa nyeri umumnya bukan berasal dari jaringan payudara meski mungkin lokasinya hampir sama. Rasa nyeri tersebut berasal dari kelompok otot di bawah payudara, yang disebut pectoral muscles.
Ukuran bra tidak sesuai
Foto: Thinkstock
|
Bra yang terlalu besar maupun terlalu kecil bisa membuatnya tidak optimal menyangga payudara. Efeknya, terjadi tekanan di bagian tertentu yang jika berlangsung sepanjang hari maka akan menyebabkan rasa nyeri. Tidak ada cara lain untuk mengatasinya, selain mencari bra dengan bentuk dan ukuran paling nyaman.
Sedang datang bulan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Seperti dijelaskan dr Rachma, pengaruh hormonal bisa memicu nyeri di payudara. Salah satunya adalah ketika sedang datang bulan. Pada saat itu, hormon estrogen dan progesteron mengalami fluktuasi. Beberapa perempuan mengalami efek samping berupa rasa nyeri di payudara.
Fibrosis payudara
Foto: Ilustrasi/thinkstock
|
Benjolan yang muncul di payudara belum tentu merupakan gejala kanker. Jika terasa nyeri saat ditekan, kemungkinan besar bukan gejala kanker karena benjolan kanker payudara biasanya tidak terasa nyeri. Nyeri lebih mungkin disebabkan oleh fibrosis payudara.Fibrosis payudara bukan merupakan kanker dan tidak terbukti meningkatkan risiko kanker. Namun untuk lebih pastinya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter setiap menemukan benjolan mencurigakan.
Efek kafein
Foto: thinkstock
|
Seseorang yang memiliki fibrosis payudara cenderung lebih sensitif terhadap stimulansia, termasuk kafein dalam kopi. Paparan kafein bisa memicu radang di jaringan tersebut, lalu memicu pembengkakan dan rasa nyeri.
Gerakan-gerakan olahraga untuk melatih tubuh bagian atas, seperti pull ups dan push ups, sering menyisakan nyeri di sekitar bahu dan dada. Nyeri ini disebut delayed onset muscle soreness (DOMS).
Di bagian dada, rasa nyeri umumnya bukan berasal dari jaringan payudara meski mungkin lokasinya hampir sama. Rasa nyeri tersebut berasal dari kelompok otot di bawah payudara, yang disebut pectoral muscles.
Bra yang terlalu besar maupun terlalu kecil bisa membuatnya tidak optimal menyangga payudara. Efeknya, terjadi tekanan di bagian tertentu yang jika berlangsung sepanjang hari maka akan menyebabkan rasa nyeri. Tidak ada cara lain untuk mengatasinya, selain mencari bra dengan bentuk dan ukuran paling nyaman.
Seperti dijelaskan dr Rachma, pengaruh hormonal bisa memicu nyeri di payudara. Salah satunya adalah ketika sedang datang bulan. Pada saat itu, hormon estrogen dan progesteron mengalami fluktuasi. Beberapa perempuan mengalami efek samping berupa rasa nyeri di payudara.
Benjolan yang muncul di payudara belum tentu merupakan gejala kanker. Jika terasa nyeri saat ditekan, kemungkinan besar bukan gejala kanker karena benjolan kanker payudara biasanya tidak terasa nyeri. Nyeri lebih mungkin disebabkan oleh fibrosis payudara.
Fibrosis payudara bukan merupakan kanker dan tidak terbukti meningkatkan risiko kanker. Namun untuk lebih pastinya, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter setiap menemukan benjolan mencurigakan.
Seseorang yang memiliki fibrosis payudara cenderung lebih sensitif terhadap stimulansia, termasuk kafein dalam kopi. Paparan kafein bisa memicu radang di jaringan tersebut, lalu memicu pembengkakan dan rasa nyeri.
(up/up)