Rumah-Kantor Jauh? Ini Tips Nggak Mudah Lelah untuk Rekan Komuter

Rumah-Kantor Jauh? Ini Tips Nggak Mudah Lelah untuk Rekan Komuter

Rosmha Widiyani - detikHealth
Selasa, 09 Okt 2018 08:50 WIB
Rumah-Kantor Jauh? Ini Tips Nggak Mudah Lelah untuk Rekan Komuter
Ilustrasi rekan komuter menggunakan kereta. Foto: Thinkstock
Jakarta - Menempuh jarak beberapa kilometer dari rumah ke kantor dan sebaliknya, bukan hal mudah untuk dilakukan para rekan komuter. Dalam riset yang dilakukan BioMed Central, jauhnya perjalanan berisiko memengaruhi kesehatan fisik dan mental para komuter. Akibatnya, mereka lebih mudah terkena penyakit degeneratif, kecemasan, dan stres.

Tentunya, ancaman tersebut tak datang dalam waktu dekat. Keterbatasan waktu awalnya memaksa para komuter untuk tidak sarapan hingga makan seadanya dalam perjalanan. Kalaupun makan, pasti menu tersebut tidak cukup memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pagi dan sisa hari.

Akibatnya rekan komuter merasa mudah lelah, tak bisa fokus, dan mengalami penurunan produktivitas. Tentunya tak bisa begitu saja menyalahkan kendaraan yang penuh, macet, dan banyaknya waktu yang habis selama perjalanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, rekan komuter bisa ngakalin waktu yang panjang tersebut untuk melakukan hal-hal berikut demi menjaga kesehatan fisik dan mental. Berikut tipsnya dikutip dari laman Spoon University.

Bawa bekal sarapan

Foto: iStock
Rekan komuter tentu sudah tahu sarapan adalah makan yang paling penting dalam sehari. Minimnya waktu yang tersedia untuk sarapan bisa diakali dengan membawa bekal dari rumah. Bekal menurunkan ketergantungan komuter pada jajan, ngemil, atau makan seadanya tanpa mempertimbangkan asupan nutrisi. Manfaat tambahan, bawa bekal bisa jadi tips menghemat pengeluaran harian.

Bawa minum sendiri

Foto: Istock
Air putih tentu menjadi saran utama bagi rekan komuter selama di perjalanan. Rekan komuter tak perlu berlarian terburu-buru membeli air jika terasa haus, apalagi jika sampai harus menahan haus. Ini pentingnya membawa air sendiri, yaitu mencegah dehidrasi selama dalam perjalanan dan setelah sampai tujuan, serta menjaga kecukupan cairan. Air bisa ditambah irisan buah atau sayur sesuai selera dan manfaat yang ingin diperoleh rekan komuter.

Jangan lupa bergerak

Foto: 20Detik
Dunia kesehatan mengenal duduk terlalu lama seperti rokok versi baru. Berbagai penyakit mengintai rekan komuter yang duduk terlalu lama tanpa interupsi. Hal ini makin parah bila rekan komuter melakukan pekerjaan yang terlalu lama duduk (desk job). Rekan komuter bisa mengakali waktu duduk yang terlalu lama ini dengan memilih berdiri di kendaraan umum, menggunakan tangga, parkir atau turun di tempat yang agak jauh dari tujuan.

Memilih rute

Foto: Thinkstock
Riset ScienceDirect menyatakan, stres akibat komuter berdampak buruk pada kehidupan sosial dan kesehatan masyarakat. Riset juga menyatakan, rekan komuter yang nyetir sendiri lebih stres daripada yang memilih metode lain. Komuter yang membawa kendaran sendiri bisa mempertimbangkan transit, memilih rute alternatif, atau sesekali menggunakan moda transportasi lain untuk mengurangi stres. Hal ini bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental rekan komuter, meski memerlukan waktu lebih lama.

Manfaatkan waktu

Foto: Thinkstock
Rekan komuter bisa memanfaatkan lamanya waktu dalam perjalanan untuk hal yang lebih bermanfaat, daripada sekadar menunggu. Komuter bisa menyusun to do list, membaca, atau istirahat. Bukan hal asing jika melihat rekan komuter yang tertidur di kendaraan umum sepanjang perjalanan. Bagi yang menyetir kendaraan sendiri, bisa memilih mendengarkan radio atau musik supaya tidak terlalu stres.

Halaman 2 dari 6
Rekan komuter tentu sudah tahu sarapan adalah makan yang paling penting dalam sehari. Minimnya waktu yang tersedia untuk sarapan bisa diakali dengan membawa bekal dari rumah. Bekal menurunkan ketergantungan komuter pada jajan, ngemil, atau makan seadanya tanpa mempertimbangkan asupan nutrisi. Manfaat tambahan, bawa bekal bisa jadi tips menghemat pengeluaran harian.

Air putih tentu menjadi saran utama bagi rekan komuter selama di perjalanan. Rekan komuter tak perlu berlarian terburu-buru membeli air jika terasa haus, apalagi jika sampai harus menahan haus. Ini pentingnya membawa air sendiri, yaitu mencegah dehidrasi selama dalam perjalanan dan setelah sampai tujuan, serta menjaga kecukupan cairan. Air bisa ditambah irisan buah atau sayur sesuai selera dan manfaat yang ingin diperoleh rekan komuter.

Dunia kesehatan mengenal duduk terlalu lama seperti rokok versi baru. Berbagai penyakit mengintai rekan komuter yang duduk terlalu lama tanpa interupsi. Hal ini makin parah bila rekan komuter melakukan pekerjaan yang terlalu lama duduk (desk job). Rekan komuter bisa mengakali waktu duduk yang terlalu lama ini dengan memilih berdiri di kendaraan umum, menggunakan tangga, parkir atau turun di tempat yang agak jauh dari tujuan.

Riset ScienceDirect menyatakan, stres akibat komuter berdampak buruk pada kehidupan sosial dan kesehatan masyarakat. Riset juga menyatakan, rekan komuter yang nyetir sendiri lebih stres daripada yang memilih metode lain. Komuter yang membawa kendaran sendiri bisa mempertimbangkan transit, memilih rute alternatif, atau sesekali menggunakan moda transportasi lain untuk mengurangi stres. Hal ini bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental rekan komuter, meski memerlukan waktu lebih lama.

Rekan komuter bisa memanfaatkan lamanya waktu dalam perjalanan untuk hal yang lebih bermanfaat, daripada sekadar menunggu. Komuter bisa menyusun to do list, membaca, atau istirahat. Bukan hal asing jika melihat rekan komuter yang tertidur di kendaraan umum sepanjang perjalanan. Bagi yang menyetir kendaraan sendiri, bisa memilih mendengarkan radio atau musik supaya tidak terlalu stres.

(wdw/wdw)

Berita Terkait