Fakta Penting Tentang Rambut Rontok yang Perlu Kamu Ketahui (1)

Fakta Penting Tentang Rambut Rontok yang Perlu Kamu Ketahui (1)

Widiya Wiyanti - detikHealth
Kamis, 11 Okt 2018 12:00 WIB
Fakta Penting Tentang Rambut Rontok yang Perlu Kamu Ketahui (1)
Rambut rontok bisa berhubungan dengan kondisi kesehatan (Foto: iStock)
Jakarta - Rambut adalah salah satu hal penting yang harus dijaga kesehatannya dan kebersihannya. Mulai dengan cara mencucinya dengan rutin hingga melakukan perawatan berbagai macam di salon kecantikan.

Pernahkah kamu mengalami rambut rontok? Kalau iya, itu bukan hal sepele lho. Bukan hanya karena ketidakcocokan produk sampo atau seringnya diwarnai, tetapi rambut rontok bisa menunjukkan adanya gangguan kesehatan.



ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari The List, berikut gangguan kesehatan yang ditandai dengan rontoknya rambutnya.

Ada gangguan tiroid

Foto: Thinkstock
Tiroid adalah kelenjar endokrin yang berbentuk kupu-kupu dan ditemukan di bagian depan leher. Fungsinya untuk tuk melepaskan hormon yang mengatur metabolisme serta beberapa fungsi lainnya. Ketika tiroid tidak berfungsi dengan baik, ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Nah, gangguan ini ditandai dengan rontoknya rambut.

Faktanya, kerontokan rambut dapat terjadi akibat hipertiroid, yang disebabkan oleh tiroid yang terlalu aktif menghasilkan terlalu banyak hormon. Atau hipotiroid yang disebabkan oleh tiroid yang kurang aktif tidak menghasilkan cukup hormon.

Jadi jika kamu mengalami kerontokan rambut yang signifikan, terutama di samping gejala lainnya, termasuk penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, lesu, sulit dalam ingatan, masalah mata, dan depresi, tiroid yang berfungsi buruk mungkin adalah pelakunya.

Adanya infeksi

Foto: iStock
Jika kamu mengalami rambut rontok, penting untuk dicatat bahwa mungkin ada berbagai infeksi yang dapat memicu gejala ini. Misalnya, kurap adalah infeksi jamur, dan jika terjadi di kepala dan kulit kepala, kurap dapat masuk ke serat rambut dan menyebabkannya rontok.

Selain itu, infeksi bakteri tertentu dapat menyebabkan folliculitis, yang merupakan peradangan folikel rambutmu, dan ini juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Bahkan, salah satu jenis folikulitis yang paling luas, yang merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan dalam air yang mengandung klorin.

Kekurangan zat besi

Foto: iStock
Zat besi ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk daging merah, kacang-kacangan, kale, dan buah-buahan kering seperti kismis, cranberry, dan aprikot. Namun, jika kamu tidak memiliki cukup zat besi dalam darah, mungkin dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, terutama dalam hal sel darah merah dan kemampuan mereka untuk membawa oksigen.

Dengan demikian, kerontokan rambut bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan zat besi. Karena folikel rambut membutuhkan zat besi untuk membantu mereka tumbuh. Dan salah satu penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan hilangnya rambut, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kecenderungan genetik untuk kehilangan rambutnya di masa depan.

Kamu sedang stres

Foto: Thinkstock
Tidak dipungkiri bahwa tekanan kehidupan yang tinggi dapat membuat kita stres. Nah, salah satu tandanya kalau tubuh lagi stres yaitu rambut rontok.

Jika stres bisa menyebabkan rambut rontok, bisa jadi kamu mengalami alopecia areata, yaitu kondisi di mana tubuh akhirnya menyerang folikel rambutmu sendiri dan menyebabkan rambut rontok.

Ada masalah kulit

Foto: thinkstock
Jika kamu memperhatikan bahwa rambut rontok mungkin juga bisa ada kemungkinan mengalami kondisi kulit tertentu. Sebagai contoh, lebih dari tujuh juta orang di Amerika Serikat menderita psoriasis, dan lebih dari setengahnya bisa mengalami wabah di kulit kepala mereka di beberapa titik sepanjang hidupnya. Dan ketika wabah ini terjadi, kerontokan rambut sering kali merupakan efek samping yang umum, tetapi kabar baiknya adalah rambut rontok ini tidak permanen.

Selain itu, bagi mereka yang memiliki dermatitis seboroik, yang merupakan kondisi kulit yang menyebabkan serpihan, sisik, dan bercak merah, rambut rontok juga mungkin bisa terjadi ketika infeksi terjadi pada kulit kepala seseorang.

Halaman 2 dari 6
Tiroid adalah kelenjar endokrin yang berbentuk kupu-kupu dan ditemukan di bagian depan leher. Fungsinya untuk tuk melepaskan hormon yang mengatur metabolisme serta beberapa fungsi lainnya. Ketika tiroid tidak berfungsi dengan baik, ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Nah, gangguan ini ditandai dengan rontoknya rambut.

Faktanya, kerontokan rambut dapat terjadi akibat hipertiroid, yang disebabkan oleh tiroid yang terlalu aktif menghasilkan terlalu banyak hormon. Atau hipotiroid yang disebabkan oleh tiroid yang kurang aktif tidak menghasilkan cukup hormon.

Jadi jika kamu mengalami kerontokan rambut yang signifikan, terutama di samping gejala lainnya, termasuk penambahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, lesu, sulit dalam ingatan, masalah mata, dan depresi, tiroid yang berfungsi buruk mungkin adalah pelakunya.

Jika kamu mengalami rambut rontok, penting untuk dicatat bahwa mungkin ada berbagai infeksi yang dapat memicu gejala ini. Misalnya, kurap adalah infeksi jamur, dan jika terjadi di kepala dan kulit kepala, kurap dapat masuk ke serat rambut dan menyebabkannya rontok.

Selain itu, infeksi bakteri tertentu dapat menyebabkan folliculitis, yang merupakan peradangan folikel rambutmu, dan ini juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Bahkan, salah satu jenis folikulitis yang paling luas, yang merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan dalam air yang mengandung klorin.

Zat besi ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk daging merah, kacang-kacangan, kale, dan buah-buahan kering seperti kismis, cranberry, dan aprikot. Namun, jika kamu tidak memiliki cukup zat besi dalam darah, mungkin dapat menimbulkan beberapa masalah kesehatan, terutama dalam hal sel darah merah dan kemampuan mereka untuk membawa oksigen.

Dengan demikian, kerontokan rambut bisa menjadi tanda bahwa tubuh kekurangan zat besi. Karena folikel rambut membutuhkan zat besi untuk membantu mereka tumbuh. Dan salah satu penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan hilangnya rambut, terutama bagi mereka yang sudah memiliki kecenderungan genetik untuk kehilangan rambutnya di masa depan.

Tidak dipungkiri bahwa tekanan kehidupan yang tinggi dapat membuat kita stres. Nah, salah satu tandanya kalau tubuh lagi stres yaitu rambut rontok.

Jika stres bisa menyebabkan rambut rontok, bisa jadi kamu mengalami alopecia areata, yaitu kondisi di mana tubuh akhirnya menyerang folikel rambutmu sendiri dan menyebabkan rambut rontok.

Jika kamu memperhatikan bahwa rambut rontok mungkin juga bisa ada kemungkinan mengalami kondisi kulit tertentu. Sebagai contoh, lebih dari tujuh juta orang di Amerika Serikat menderita psoriasis, dan lebih dari setengahnya bisa mengalami wabah di kulit kepala mereka di beberapa titik sepanjang hidupnya. Dan ketika wabah ini terjadi, kerontokan rambut sering kali merupakan efek samping yang umum, tetapi kabar baiknya adalah rambut rontok ini tidak permanen.

Selain itu, bagi mereka yang memiliki dermatitis seboroik, yang merupakan kondisi kulit yang menyebabkan serpihan, sisik, dan bercak merah, rambut rontok juga mungkin bisa terjadi ketika infeksi terjadi pada kulit kepala seseorang.

(wdw/up)

Berita Terkait