Berbagai Kemungkinan Penyebab Remaja Gabung Grup Gay Menurut Dokter Jiwa

Berbagai Kemungkinan Penyebab Remaja Gabung Grup Gay Menurut Dokter Jiwa

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Jumat, 12 Okt 2018 17:35 WIB
Ada berbagai kemungkinan remaja terjerumus grup gay (Foto: thinkstock)
Jakarta - Grup gay di Facebook yang menggemparkan Garut dinyatakan hoaks oleh kepolisian, pihak berwajib juga sudah menutupnya. Namun ada berbagai kemungkinan penyebab remaja bisa gabung ke komunitas semacam itu.

Menurut dr Petrin Redayani Lukman, SpKJ(K), MPd.Ked, dokter jiwa dari RS Cipto Mangunkusumo, grup gay bisa jadi ada untuk menampung kesamaan tertentu. Di keseharian, isu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) sangat tabu dibicarakan, sehingga lebih nyaman dibicarakan dalam forum tertutup seperti grup semacam itu.

Menurut dr Petrin, ada beberapa kemungkinan remaja terpikir untuk bergabung. "Mereka kan komunitas yang sama, pasti mereka berpikir perilaku itu benar," jelasnya saat ditemui detikHealth, Jumat (12/10/2018).

"Sebenarnya orang tua yang harus mengajak mereka berdiskusi, harus tanya mengapa dia menjadi seperti itu," tambahnya.



Bisa jadi, kekosongan dalam proses perkembangan identitas ini dikarenakan ia tidak punya role model laki-laki sehingga terjadinya penyimpangan. Karena itu ia mengimbau untuk tidak menghakimi mereka yang tergabung dalam komunitas tersebut.

"Oke memang dia salah menurut norma kita, ini enggak tepat. Tapi enggak bisa serta merta kita menyatakan ini salah. Harus diedukasi. Preferensi mungkin memang ada dengan sesama tapi yang keliru adalah melakukannya, aktivitasnya, tapi bahwa kalau dia punya preferensi seperti itu mungkin saja itu terjadi," pungkasnya.

(ask/up)