Nggak Gemuk Tapi Kok Kena Stroke? Mungkin Ini Penyebabnya

Nggak Gemuk Tapi Kok Kena Stroke? Mungkin Ini Penyebabnya

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 25 Okt 2018 17:12 WIB
Nggak Gemuk Tapi Kok Kena Stroke? Mungkin Ini Penyebabnya
Foto: iStock
Jakarta - Fahmi Bo, bintang sinetron Lupus Milenia, mengalami stroke baru-baru ini. Kebetulan dia memiliki badan gemuk, dan berat badan berlebih memang termasuk faktor risiko stroke.

"Stroke itu ada faktor yang tidak bisa dikendalikan dan ada yang bisa. Obesitas termasuk faktor risiko penyebab stroke," kata dr Roslan Yusni Hasan SpBS, ahli saraf dari RS Mayapada, seperti ditulis detikHealth sebelumnya.



Tetapi jangan salah, stroke bukan cuma penyakit orang gemuk. Tidak sedikit pula yang mengalaminya ketika berat badan masih terhitung ideal berdasarkan indeks massa tubuh (IMT).

Yang pasti, obesitas bukan satu-satunya faktor risiko. Masih banyak lagi faktor risiko yang memungkinkan orang kurus juga bisa kena stroke. Mulai dari riwayat diabetes, faktor genetik, kebiasaan merokok, dan gaya hidup tidak sehat.



Nah jika seseorang merasa tidak gemuk tetapi tetap terserang stroke, mungkin perlu cek beberapa hal berikut ini.
Beberapa pakar kesehatan berpendapat, lemak di bawah kulit sebenarnya tidak berbahaya. Yang sesungguhnya 'jahat' adalah lemak di dalam darah, yakni Low density lipoprotein (LDL) atau dikenal sebagai kolesterol jahat. Lemak ini termasuk faktor risiko utama pada stroke dan penyakit jantung.

Kadar kolesterol jahat maupun lemak lain seperti triglisertida sangat dipengaruhi oleh sistem metabolisme. Seseorang dengan berat badan berlebih lebih berisiko mengalami gangguan metabolisme, tetapi beberapa orang bertubuh kurus juga mengalaminya. Cara mengetahuinya, tidak lain adalah dengan melakukan cek darah.

Sebuah penelitian di jurnal Plos One menyebut, kegemukan di bagian perut adalah prediktor independen untuk stroke iskemik, khususnya pada perempuan. Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang dipicu oleh penyumbatan pembuluh darah di otak.

Pada pria, obesitas sentral, yakni gemuk di bagian perut juga termasuk faktor risiko penyakit metabolik. Kondisi tersebut menunjukkan adanya perlemakan hati dan organ-organ vital di rongga dada maupun perut.

Ini artinya, sedikit lemak bukan berarti aman kalau tersimpan di bagian tubuh tertentu yang menyebabkan sistem metabolisme terganggu.

Badan kurus, perut rata, tetapi kok kena stroke? Coba cek riwayat pemeriksaan, bisa jadi tekanan darahnya tinggi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi memang termasuk faktor risiko stroke. Dan bukan orang gemuk saja yang bisa mengalaminya. Orang kurus juga bisa hipertensi kalau pola makannya banyak mengandung garam.

Rokok juga termasuk faktor risiko stroke yang sangat perlu diperhitungkan. Kandungan nikotin di dalamnya memicu peningkatan tekanan darah. Seorang perokok juga lebih rentan mengalami penumpukan lemak di pembuluh darah penting. Bahkan, perokok pasif atau second hand smoker juga mengalami peningkatan risiko yang sama.

Beberapa orang memiliki risiko kanker karena faktor yang memang sudah dibawa sejak lahir. Misalnya, seseorang yang terlahir sebagai ras kulit hitam punya risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke dibanding ras kulit putih. Demikian juga seseorang yang lahir dengan kelainan genetik, seperti penyakit sel sabit, yang juga meningkatkan risiko stroke.