Jakarta -
Saraf kejepit seringkali tidak disadari kedatangannya. Apabila menyerang batalan tulang leher (cervical disc herniation), gejala yang muncul bergantung pada lokasi penjepitan.
Bila jepitan terjadi di tengah, keluhan yang muncul adalah
kaku, nyeri leher yang menjalar, kesemutan atau rasa lemah pada lengan dan tangan. Ketika terjadi di tengah, keluhan yang muncul antara lain kehilangan keseimbangan, kaku saat berjalan, lemah pada tungkai, sampai gangguan untuk buang air. Dalam kasus yang jarang terjadi, bahkan bisa menimbulkan kelumpuhan.
"Nyeri leher bisa dikarenakan bantalan yang haus (sobek), repetitive movement yang salah, karena usia, karena rokok, karena pernah cedera. Asap rokok itu berbahaya karena bisa merusak bantalan itu lewat radikal bebas. Jadi elastisitas bantal itu akan hilang, kalau dia elastisitasnya hilang dia dengan gampang sobek," kata dr Phedy, SpOT(K) anggota Sports, Shoulders & Spine Clinic di Siloam Hospitals Kebon Jeruk.
Karena itu, yuk pahami hal-hal yang bisa jadi pencetus
saraf kejepit guna terhindar dari masalah yang satu ini.
Siapa yang sering memiringkan kepala setelah itu disentakkan biar ada bunyi 'klek' nya?
"Itu berbahaya sekali. Apalagi kalau dikletekin orang lain sangat berbahaya,' kata dr Phedy.
Ini bisa berbahaya karena adanya risiko pembuluh darah pecah yang bisa menimbulkan kematian. Dibanding minta orang lain melakukan hal ini, melakukan sendiri biasanya sih lebih aman karena kita melakukannya dengan kondisi siap. Tapi perlu dicatat, kalau kita melakukan kletek leher itu menimbulkan beban paada bantalan.
"Kalau bantalan masih bagus, masih aman karena dia membal. Keluar, masuk lagi. Tapi kalau bantalan ini sudah rusak, dia keluar nggak bisa masuk lagi."
Hayo, cewek-cewek nih yang biasanya melakukannya. Pakai tas tali satu yang disangkutkan di satu bahu kemudian mengisi semua tas dengan barang-barang apapun sampai beratnya nggak ketulungan! Awas, risiko saraf kejepit mengintai.
"Bisa, itu bisa membebani leher, mendingan ranselnya ke depan atau ke belakang," tuturnya.
"Kalau lihat jaman dulu kan orang gendong bayi, biasa digendong ke satu sisi. Nah sekarang lebih di depan. Kalau taruh ke depan itu beban ke lehernya itu lebih sedikit daripada ke satu sisi."
Nih yang sering main hape nggak nunduk-nunduk sampai enggak menoleh saat dipanggil. Bahaya. Mulai sekarang, kalau lagi ikut arisan sama mama jangan deh pura-pura sibuk scroll biar enggak kontak mata sama orang lain.
Ketika seseorang menunduk, beban ke bantalan menjadi besar. Bisa empat kali lebih berat dari beban kepala. Tipsnya gimana dong biar bisa chatting aman bebas saraf kejepit?
Usahakan gerakan menunduk tidak lebih dari satu menit. Jika memungkinkan, setiap 30 detik atau satu menit gerakkan leher agar jepitannya terbebas.
"Jadi kalau main handphone sambil ngobrol itu lebih aman. Tapi kalau main hp begini terus (menunduk) itu lebih bahaya. Sampai apatis itu bahaya. Enggak perlu sampai begini (tegak), jadi posisi ini sudah kita gerak sedikit sudah berubah bebannya," tandasnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman