Jakarta -
Penelitian yang dilakukan oleh Jeffrey Pfeffer, profesor dari Stanford University, menunjukkan terdapat sekitar 3000 karyawan tidak masuk kerja karena mengalami stres di tempat kerja. Sekitar 61 persen mengatakan tempat kerja membuat mereka mengalami masalah kesehatan jiwa.
Stres di tempat kerja akan sangat mengganggu produktivitas karyawan sehingga berdampak pula bagi perusahaan. Tempat kerja yang baik sejatinya dapat melindungi para pekerja dari risiko mengalami masalah kesehatan jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Talissa Carmelia, psikolog dari Personal Growth, terdapat beberapa hal yang bisa memicu stres di lingkungan kerja:
Bisa dari pekerjaannya itu sendiri
Foto: iStock
|
Tentu, mencari pekerjaan itu sulit. Tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat mereka. Jika karyawan tidak mencintai pekerjaannya, maka rasa terbebani bisa muncul."Kalau pekerjaannya enggak cocok dan enggak enak, muncul rasa tidak nyaman sehingga bikin stres," kata Talissa saat dijumpai di Pasific Place, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2018).
Lingkungan pekerjaan
Foto: iStock
|
Atasan atau rekan kerja tidak mendukung dan adanya kompetisi internal dalam perusahaan bisa menjadikan lingkungan kerja menjadi tidak sehat. Adanya tekanan yang tidak sesuai dengan kapasitas dari karyawan juga mampu menimbulkan stres di kantor.
Masalah personal
Foto: iStock
|
Tidak selamanya stres bersumber dari pekerjaan di kantor. Terdapat faktor eksternal yang juga memicu gangguan pikiran sehingga membuat produktivitas menjadi terhambat."Kita punya masalah nih, misal dari temen, keluarga, pacar, itu akan memberikan tekanan tekanan. Walaupun kita stres di pekerjaan, faktor di luar kantor juga berpengaruh. Karena nggak segampang itu bisa memisahkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan," kata Talissa.
Nggak ada waktu untuk diri sendiri
Foto: iStock
|
Beberapa pekerja merasa tidak enak ketika mengabaikan pesan dari atasan yang berisi tentang pekerjaan di kantor dan seringkali hal tersebut dilakukan di luar jam kerja."Di kantor ada aturan 9-5 atau jadwal masuk dan pulang, banyak juga tuh yang tiba-tiba nge-email atau whatsapp di malam hari. Kadang ada juga yang seperti itu," pungkasnya.
Tentu, mencari pekerjaan itu sulit. Tidak semua orang bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minat mereka. Jika karyawan tidak mencintai pekerjaannya, maka rasa terbebani bisa muncul.
"Kalau pekerjaannya enggak cocok dan enggak enak, muncul rasa tidak nyaman sehingga bikin stres," kata Talissa saat dijumpai di Pasific Place, Jakarta Selatan, Selasa (30/10/2018).
Atasan atau rekan kerja tidak mendukung dan adanya kompetisi internal dalam perusahaan bisa menjadikan lingkungan kerja menjadi tidak sehat. Adanya tekanan yang tidak sesuai dengan kapasitas dari karyawan juga mampu menimbulkan stres di kantor.
Tidak selamanya stres bersumber dari pekerjaan di kantor. Terdapat faktor eksternal yang juga memicu gangguan pikiran sehingga membuat produktivitas menjadi terhambat.
"Kita punya masalah nih, misal dari temen, keluarga, pacar, itu akan memberikan tekanan tekanan. Walaupun kita stres di pekerjaan, faktor di luar kantor juga berpengaruh. Karena nggak segampang itu bisa memisahkan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan," kata Talissa.
Beberapa pekerja merasa tidak enak ketika mengabaikan pesan dari atasan yang berisi tentang pekerjaan di kantor dan seringkali hal tersebut dilakukan di luar jam kerja.
"Di kantor ada aturan 9-5 atau jadwal masuk dan pulang, banyak juga tuh yang tiba-tiba nge-email atau whatsapp di malam hari. Kadang ada juga yang seperti itu," pungkasnya.
(up/up)