Pinggang Lemah karena Kurang Olahraga Tingkatkan Risiko Saraf Kejepit

Pinggang Lemah karena Kurang Olahraga Tingkatkan Risiko Saraf Kejepit

Rosmha Widiyani - detikHealth
Jumat, 02 Nov 2018 16:47 WIB
Ilustrasi saraf kejepit. Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Masyarakat perkotaan identik dengan gaya hidup sedentarian yang tidak terlalu banyak melakukan olah fisik. Kondisi ini berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai atau agraris yang tiap hari melakukan kerja fisik. Pergerakan dan kekuatan otot yang rutin kerja fisik lebih baik daripada yang cenderung diam di tempat.

Dengan otot yang lebih kuat, risiko terkena saraf kejepit di areal pinggang juga ikut menurun. Kelebihan ini tidak ditemui pada pelaku gaya hidup sedentarian yang memiliki pinggang lemah. Struktur pinggang yang tidak kuat menyebabkan orang kota lebih berisiko terkena saraf kejepit yang rawan terjadi di daerah leher, punggung, dan pinggang.

"Risiko saraf kejepit makin parah bila yang tidak pernah olahraga tiba-tiba ngegym. Tubuh yang tidak pernah latihan fisik tiba-tiba harus melakukan kegiatan dengan intensitas tinggi, bukannya sehat justru berisiko kena saraf kejepit," kata dokter ahli bedah saraf Mahdian Nur Nasution.


Untuk menghindari saraf kejepit, Mahdian menyarankan olahraga teratur setiap hari. Olahraga ini harus dimulai dengan peregangan dan pemanasan untuk menyiapkan seluruh otot dan organ tubuh. Jenis olahraga yang dipilih sebaiknya berintensitas rendah hingga sedang yang perlahan meningkat.

Salah satu olahraga yang disarankan adalah jalan cepat 3-5 kali dalam satu minggu. Kecepatan jalan berkisar 5-6 kilometer per jam. Selain jalan cepat, olahraga lain untuk meningkatkan kekuatan pinggang adalah renang.

(Rosmha Widiyani/up)