Dendam memang menjadi salah satu motif kejahatan misal pembunuhan. Namun dendam tak lantas menjelaskan penyebab terjadinya tindak kriminal. Dendam dirasakan hampir setiap orang, namun mereka berhasil mengendalikan diri untuk tidak melakukan kejahatan.
"Orang yang melakukan pembunuhan keji jelas tidak bermoral, biadab, hanya berfokus pada pemuasan dorongan emosi. Hati nuraninya tak lagi berfungsi untuk mempertimbangkan dampak dan korban dari aksinya yang tak punya welas asih," kata psikolog Veronica Adesla pada detikHealth, Jumat (16/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku pembunuhan umumnya tidak menghiraukan akibat tindak kejahatan pada dirinya, misal sanksi penjara dan pandangan buruk masyarakat. Pelaku hanya mengejar kepuasaan pribadi dengan melampiaskan emosinya terhadap korban. Selain pelampiasan, tujuan pembunuah biasanya terkait mematikan saingan, mendapatkan uang, kekuasaan, dan motif duniawi lainnya.
Veronica menyarankan polisi menerapkan sanksi sesuai aturan yang berlaku pada korban. Selain itu, perhatian pada korban sekunder dari aksi pelaku juga harus diperhatikan. Korban sekunder adalah orang-orang terdekat yang mengalami dampak ikutan dari aksi kriminal. Mereka adalah anggota keluarga, saudara, dan teman yang aspek kehidupannya terganggu akibat pembunuhan.
Tonton juga 'Ada Dendam di Balik Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi?':
(fds/fds)











































