Dalam laporan terbaru di British Medical Journal ada seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun meninggal setelah menghirup semprotan deodoran. Menurut dr Kelvin Harvey Kramp dari RS Maasstad remaja tersebut meninggal karena henti jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk menghentikan penyalahgunaan ini kita hanya bisa berusaha meningkatkan kesadaran para remaja, orang tua, dan juga petugas medis tentang bahaya penggunaan semprotan yang tidak seharusnya," kata Kelvin seperti dikutip dari CNN, Senin (19/11/2018).
Sebelum mengalami henti jantung, sang remaja dilaporkan menjadi hiperaktif lompat-lompat setelah menghirup deodoran. Menurut dr Kelvin efek tersebut bisa karena gas butane pada semprotan yang memang menghasilkan efek seperti alkohol.
"Niatnya menyalahgunakan zat ini ya untuk bisa mabuk merasa euforia dan disinhibisi," lanjut dr Kelvin.
Hanya saja bila dilakukan ada bahaya mulai dari kerusakan hati, ginjal, hingga otak.











































