Psikolog klinis Wulan Ayu Ramadhani, M. Psi, menjelaskan bahwa tiga sampai lima tahun pertama merupakan waktunya membangun fondasi perkawinan. Maka perlu disadari memang pada masa-masa ini akan sangat mungkin terjadi pertengkaran besar.
"Jadi, kalau banyak permasalahan yang seolah tidak kunjung selesai, bukan tidak mungkin itu adalah bagian membuat fondasi pernikahan semakin kokoh. Serta dapat menjadikan pasangan tumbuh dan berkembang," ujar Wulan saat diwawancarai detikHealth, Kamis (22/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu bisa saja mereka terlihat baik-baik dan terkesan bahagia. Sama seperti kasus Gisel dan Gading yang dinilai tidak terlalu banyak mengekspos permasalahan rumah tangganya. Namun alih-alih semua pihak dikejutkan dengan kabar gugatan cerai Gisel kepada Gading.
"Jadi, yang perlu dilakukan adalah kenali diri sendiri dan pasangan yang dalam hal-hal yang dapat berpotensi menimbulkan konflik. Lalu pelajari bagaimana mengatasi konflik serta bagaimana menemukan jalan tengah untuk berkomunikasi," tambah Wulan.
Penyesuaian berarti sama-sama saling menyesuaikan. Wulan juga menegaskan bahwa terkadang yang jadi terjadi bukan penyesuaian, tetapi ingin dimengerti bahwa 'saya memang orangnya begini', tetapi juga tidak bisa memahami posisi orang lain.
"Ketika sudah menikah tolong sadari bahwa perannya sudah tidak hanya 'saya', tetapi juga 'kita'. Identifikasi hal-hal tersebut dan buat kesepakatan bersama untuk menjalaninya," tutup Wulan saat memberikan kiat melindungi pernikahan muda.
(up/up)











































