Mau Tau Jenis Kanker Paling Banyak Diidap Orang Indonesia? Ini Daftarnya!

Mau Tau Jenis Kanker Paling Banyak Diidap Orang Indonesia? Ini Daftarnya!

Yoga Radyan Nalendra - detikHealth
Senin, 26 Nov 2018 20:30 WIB
Mau Tau Jenis Kanker Paling Banyak Diidap Orang Indonesia? Ini Daftarnya!
Sel kanker bisa dilawan dengan operasi, kemoterapi, dan radioterapi. (Foto: Frieda Isyana Putri/detikHealth)
Jakarta - Penyakit kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia. Di Indonesia, penyakit kanker juga cukup tinggi, bahkan cenderung meningkat tiap tahun.

Umumnya, gejala kanker tidak disadari oleh penderita, sehingga banyak penderita kanker baru mengunjungi dokter bila sudah ada keluhan. Tak jarang pada saat itu kanker sudah dalam stadium lanjut.

dr H Tadjoedin, Sp.PD (spesialis penyakit dalam) saat ditemui detikHealth di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (26/11/2018). menjelaskan ada beberapa jenis kanker yang banyak dialami oleh orang Indonesia di antaranya adalah:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanker payudara

Foto: iStock
Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 19.731 orang

Kanker payudara adalah tumor ganas yang telah berkembang dari sel-sel payudara. Tumor ganas adalah kumpulan sel kanker yang berkembang cepat ke jaringan sekitarnya atau menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penyakit ini hampir selalu terjadi pada wanita, tapi bisa juga terjadi pada pria.

"Kanker payudara umumnya dialami oleh wanita, meski pria mungkin masih mengalaminya. Gejala utama kanker payudara adalah adanya benjolan yang terasa berbeda dari pada jaringan di sekitar payudara, bisa disertai rasa sakit, hingga keluarnya cairan abnormal dari dada," ujar dr Tadjoedin.

Kanker paru-paru

Foto: iStock
Kanker paru-paru adalah penyakit mematikan yang tenang (silent killer), dan ini adalah jenis kanker dengan tingkat kematian tertinggi 1,59 juta pada tahun 2012, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Salah satu penyebab tingginya angka kematian tersebut adalah karena sulitnya diagnosis kanker paru-paru dini. Sekitar 40% penderita kanker paru baru mendapat diagnosis setelah penyakit ini berkembang. Dari 1/3 diagnosis, kanker sudah mencapai stadium 3.

"Kanker paru-paru dapat memengaruhi pria dan juga wanita, dengan faktor risiko penting bagi seseorang yang mengalami kanker paru-paru adalah merokok. Bukan hanya perokok aktif yang menderita kanker paru-paru, tetapi juga perokok pasif bisa mengalaminya," ujar dr Tadjoedin.

Kanker serviks

Foto: shutterstock
Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 9.491 orang

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum pada wanita, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Human papillomavirus adalah virus penyebab kanker serviks, tapi tidak semua virus ini menyebabkan kanker.

Beberapa dari mereka ada yang dapat menyebabkan kutil kelamin, dan beberapa lainnya bahkan tidak menimbulkan gejala apapun. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk melakukan tes Pap Smear secara teratur. Tes Pap dapat menemukan perubahan pada sel leher rahim sebelum mereka berubah menjadi kanker.

"Kanker jenis ini adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Dengan melakukan tes pap smear biasa, bisa membantu mendiagnosa kanker serviks stadium awal sebelum menuju lebih parah," kata dr Tadjoedin.

Kanker hati

Foto: thinkstock
Secara global, kanker hati telah menyebabkan sebanyak 745.533 kematian, sedangkan di Indonesia menyebabkan 17.175 pasien meregang nyawa.

Kanker hati adalah karsinoma sel hati yang paling umum, tumor terpenting yang tumbuh di hati dan tidak disebabkan oleh penyebaran organ lain di dalam tubuh. Kanker hati dimulai di sel hati. Hati adalah organ di sudut kanan atas perut di bawah diafragma.

Tidak semua kanker yang memengaruhi hati disebut kanker hati. Kanker yang disebabkan oleh organ lain di dalam tubuh, seperti usus, paru-paru atau payudara dan kemudian menyebar ke hati, disebut kanker metastatik atau kanker yang menyebar.

"Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler, yang umum terjadi pada orang dengan penyakit hati kronis, seperti sirosis, yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau hepatitis C," kata dr Tadjoedin.

Kanker kolorektal

Foto: thinkstock
Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 18.389 orang

Kanker kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar atau rektum. Jenis kanker ini sering dimulai sebagai polip, yang bisa terbentuk di dinding bagian dalam usus besar atau rektum. Beberapa polip dapat menjadi kanker, dan cara mencegahnya adalah dengan menghilangkan polip tersebut.


"Kanker kolorektal bisa berupa kanker usus besar atau kanker dubur, tergantung di mana kanker pertama terjadi. Keduanya memiliki banyak kesamaan seperti proses pertumbuhan dan bentuk kanker yang menyebar. Dan menyebabkan kerusakan sel di sekitarnya pada lapisan mukosa usus besar (kolon) dan rektum," tutur dr Tadjoedin.

Halaman 2 dari 6
Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 19.731 orang

Kanker payudara adalah tumor ganas yang telah berkembang dari sel-sel payudara. Tumor ganas adalah kumpulan sel kanker yang berkembang cepat ke jaringan sekitarnya atau menyebar ke bagian tubuh yang lain. Penyakit ini hampir selalu terjadi pada wanita, tapi bisa juga terjadi pada pria.

"Kanker payudara umumnya dialami oleh wanita, meski pria mungkin masih mengalaminya. Gejala utama kanker payudara adalah adanya benjolan yang terasa berbeda dari pada jaringan di sekitar payudara, bisa disertai rasa sakit, hingga keluarnya cairan abnormal dari dada," ujar dr Tadjoedin.

Kanker paru-paru adalah penyakit mematikan yang tenang (silent killer), dan ini adalah jenis kanker dengan tingkat kematian tertinggi 1,59 juta pada tahun 2012, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Salah satu penyebab tingginya angka kematian tersebut adalah karena sulitnya diagnosis kanker paru-paru dini. Sekitar 40% penderita kanker paru baru mendapat diagnosis setelah penyakit ini berkembang. Dari 1/3 diagnosis, kanker sudah mencapai stadium 3.

"Kanker paru-paru dapat memengaruhi pria dan juga wanita, dengan faktor risiko penting bagi seseorang yang mengalami kanker paru-paru adalah merokok. Bukan hanya perokok aktif yang menderita kanker paru-paru, tetapi juga perokok pasif bisa mengalaminya," ujar dr Tadjoedin.

Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 9.491 orang

Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling umum pada wanita, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Human papillomavirus adalah virus penyebab kanker serviks, tapi tidak semua virus ini menyebabkan kanker.

Beberapa dari mereka ada yang dapat menyebabkan kutil kelamin, dan beberapa lainnya bahkan tidak menimbulkan gejala apapun. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk melakukan tes Pap Smear secara teratur. Tes Pap dapat menemukan perubahan pada sel leher rahim sebelum mereka berubah menjadi kanker.

"Kanker jenis ini adalah salah satu bentuk kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Dengan melakukan tes pap smear biasa, bisa membantu mendiagnosa kanker serviks stadium awal sebelum menuju lebih parah," kata dr Tadjoedin.

Secara global, kanker hati telah menyebabkan sebanyak 745.533 kematian, sedangkan di Indonesia menyebabkan 17.175 pasien meregang nyawa.

Kanker hati adalah karsinoma sel hati yang paling umum, tumor terpenting yang tumbuh di hati dan tidak disebabkan oleh penyebaran organ lain di dalam tubuh. Kanker hati dimulai di sel hati. Hati adalah organ di sudut kanan atas perut di bawah diafragma.

Tidak semua kanker yang memengaruhi hati disebut kanker hati. Kanker yang disebabkan oleh organ lain di dalam tubuh, seperti usus, paru-paru atau payudara dan kemudian menyebar ke hati, disebut kanker metastatik atau kanker yang menyebar.

"Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler, yang umum terjadi pada orang dengan penyakit hati kronis, seperti sirosis, yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau hepatitis C," kata dr Tadjoedin.

Kematian di Indonesia menurut WHO 2014: 18.389 orang

Kanker kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar atau rektum. Jenis kanker ini sering dimulai sebagai polip, yang bisa terbentuk di dinding bagian dalam usus besar atau rektum. Beberapa polip dapat menjadi kanker, dan cara mencegahnya adalah dengan menghilangkan polip tersebut.


"Kanker kolorektal bisa berupa kanker usus besar atau kanker dubur, tergantung di mana kanker pertama terjadi. Keduanya memiliki banyak kesamaan seperti proses pertumbuhan dan bentuk kanker yang menyebar. Dan menyebabkan kerusakan sel di sekitarnya pada lapisan mukosa usus besar (kolon) dan rektum," tutur dr Tadjoedin.

(fds/fds)

Berita Terkait