Bidan Nusantara Sehat, Maria Adrianingsih Muda (26) yang mengabdi di puskesmas tersebut bercerita bahwa bidan-bidan di sana kerap menangani pasien 'sisa' dari dukun beranak.
"Pernah di sini saya tangani pasiennya ke dukun dulu, tidak patuh pasiennya, lalu dibawa ke sini lahir di jalan. Sampai puskesmas kita potong tali pusatnya, ternyata masih ada satu lagi di dalam, kembar," ujarnya kepada detikHealth, Kamis (29/11/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sampe sampai sini sisa-sisa yang harus kita rujuk ke rumah sakit. Kadang ada yang langsung rahimnya diangkat karena memang sudah terlalu parah," imbuhnya.
Padahal di daerah tersebut, dukun beranak sudah bekerjasama dengan bidan, mereka menyebutnya 'Kemitraan Bidan Dukun'. Setiap dukun aktif membawa ibu hamil yang mau melahirkan ke puskesmas. Namun tidak jarang ada saja masyarakat yang enggan untuk melakukan persalinan dengan bidan.
"Ada masyarakat yang masih begitu. Kadang mereka datang periksa ke kita, kalau ada komplikasi kita rujuk, kita kasih surat rujukan datang ke rumah sakit. Nah itu yang mereka tidak mau, kadang kita rujuk berencana toh, itu yang mereka tidak mau," jelas Ningsih.
Kebanyakan masyarakat masih takut dengan beban biaya besar jika dirujuk ke rumah sakit. Padahal administrasi untuk menggunakan jaminan kesehatan, seperti BPJS Kesehatan atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bisa digunakan.











































