Dikutip dari Daily Mail, Sophie mengalami nyeri dada, sesak napas, kelelahan ekstrem, dan batuk parah selama delapan bulan. Gejala ini dirasakannya pada akhir 2016, saat usianya baru berusia 18 tahun.
"Saya mulai lelah sepanjang waktu dan tes darah menunjukkan saya mengalami kekurangan B12. Saya juga batuk, tetapi dokter mengatakan itu akan hilang dengan sendirinya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun keluarganya merasa ada yang salah dengan diagnosis Sophie. Akhirnya ia meminta untuk melakukan serangkaian pemeriksaan lagi. Setelah menjalani pemeriksaan sinar-X, terungkap ternyata ada tumor sebesar 10 cm di dada Sophie.
Sophie mengidap kanker limfoma Hodgkin, yaitu kanker yang menyerang sistem kelenjar getah bening tubuh.
"Kamu tahu tubuhmu sendiri lebih baik dari siapa pun sehingga percaya apa yang kamu rasakan dan terus berusaha sampai mendapatkan jawaban yang benar-benar butuhkan," katanya.
Ketika mengetahui bahwa dirinya mengidap kanker, Sophie merasa frustasi sekaligus lega sehingga ia bisa menjalani pengobatan secara pasti. Ia pun dipindahkan ke unit Teenage Cancer Trust di University College Hospital London.
Pada bulan September 2017 hingga April 2018, Sophhie menjalani pengobatan kemoterapi dan 16 hari radioterapi. Ia pun bercerita bahwa efek kemoterapi telah menjamah rambutnya sampai-sampai tidak ada yang tersisa.
Akhirnya, Sophie pun menanti hal yang ditunggu-tunggunya, yaitu masuk ke universitas seperti yang dilakukan teman-temannya.
"Saya sangat siap, saya hanya menunggu untuk pergi ke universitas," pungkasnya.











































