Jakarta -
Terlalu sering bersendawa tidak cuma mengganggu kenyamanan, tetapi kadang juga memalukan. Faktanya, keluarnya gas melalui mulut disertai bunyi yang aneh di kerongkongan ini sering tak terhindarkan.
Celakanya, sendawa kadang muncul terlalu sering, terutama saat sedang tidak enak badan. Angin seolah-olah tidak habis-habisnya keluar dari perut menuju kerongkongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa bisa demikian ya? Apakah hanya masuk angin, atau pertanda penyakit lainnya? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini bebera hal yang bisa jadi penyebab sendawa berlebihan.
Terlalu banyak menelan udara
Foto: Getty Images
|
Dikutip dari Mayo Clinic, bahwa bersendawa merupakan cara tubuh untuk menyingkirkan udara yang berlebihan pada saluran pencernaan. Saat makan dan minum terlalu cepat, berbicara sambil makan, mengunyah permen karet, meminum minuman berkarbonasi, dan merokok, udara akan masuk dalam jumlah tertentu. Hal-hal tersebut ternyata dapat membuat udara masuk dan menumpuk di perut.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan penghasil gas
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Mengonsumsi kacang-kacangan, kubis, dan bawang bombay secara berlebihan dapat membuat frekuensi sendawa meningkat. Bahkan susu dan makanan berlebiha juga bisa menghasilkan gas di dalam perut. Hal itu terjadi karena bakteri bekerja lebih keras untuk memecah jennis makanan ini, sehingga menghasilkan lebih banyak udara.
Waspadai asam lmbung
Foto: shutterstock
|
Aliran balik asam lambung ke kerongkongan atau mulut ini dalam proses penelanannya yang berlebihan ternyata dapat menimbulkan gas di perut, sehingga jadi lebih sering bersedawa. Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala seperti nyeri dada, maag, kesulitan menelan, dan memiliki benjolan di dada sebaiknya diperiksakan ke dokter, karena dikhawatirkan sebagai pertanda awal masalah kronis di bagian lambung.
Hati-hati gangguan pencernaan
Foto: thinkstock
|
Menurut Mayo Clinic, penyakit celiac ini merupakan kondisi di mana seseorang tidak dapat mencerna gluten dengan baik, seperti protein yang ditemukan dalam gandum dan barley. Seiring waktu, respons ini dapat merusak lapisan usus halus dan menyulitkan menyerap nutrisi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk anemia karena kekurangan zat besi, ruam kulit, bisul mulut, sakit kepala dan kelelahan. Bahkan hal ini juga dapat menyebabkan asam lambung atau sakit maag yang dapat menyebabkan bersendawa.
Dikutip dari
Mayo Clinic, bahwa bersendawa merupakan cara tubuh untuk menyingkirkan udara yang berlebihan pada saluran pencernaan. Saat makan dan minum terlalu cepat, berbicara sambil makan, mengunyah permen karet, meminum minuman berkarbonasi, dan merokok, udara akan masuk dalam jumlah tertentu. Hal-hal tersebut ternyata dapat membuat udara masuk dan menumpuk di perut.
Mengonsumsi kacang-kacangan, kubis, dan bawang bombay secara berlebihan dapat membuat frekuensi sendawa meningkat. Bahkan susu dan makanan berlebiha juga bisa menghasilkan gas di dalam perut. Hal itu terjadi karena bakteri bekerja lebih keras untuk memecah jennis makanan ini, sehingga menghasilkan lebih banyak udara.
Aliran balik asam lambung ke kerongkongan atau mulut ini dalam proses penelanannya yang berlebihan ternyata dapat menimbulkan gas di perut, sehingga jadi lebih sering bersedawa. Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala seperti nyeri dada, maag, kesulitan menelan, dan memiliki benjolan di dada sebaiknya diperiksakan ke dokter, karena dikhawatirkan sebagai pertanda awal masalah kronis di bagian lambung.
Menurut Mayo Clinic, penyakit celiac ini merupakan kondisi di mana seseorang tidak dapat mencerna gluten dengan baik, seperti protein yang ditemukan dalam gandum dan barley. Seiring waktu, respons ini dapat merusak lapisan usus halus dan menyulitkan menyerap nutrisi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk anemia karena kekurangan zat besi, ruam kulit, bisul mulut, sakit kepala dan kelelahan. Bahkan hal ini juga dapat menyebabkan asam lambung atau sakit maag yang dapat menyebabkan bersendawa.
(up/fds)