Pria yang berasal dari West Yorkshire, Inggris ini mengaku bahwa melakukan filler ini karena kerap tidak merasa percaya diri ketika mengencani wanita muda yang menurutnya lebih menyukai ukuran Mr P yang besar.
"Saya biasa melihat ke bawah dan langsung merasa tertekan karena penis saya terlalu kecil," ungkapnya dikutip dari Daily Mail.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prosedur ini berkerja denga menyuntikkan asam hyaluronic, zat yang sama digunakan untuk filler bibir. Tujuannya untuk meningkatkan ketebalan penis, dan ternyata bersifat sementara.
Eric ternyata ketagihan. Ia terus melakukan prosedur ini hingga empat kali, dan akan menjalani prosedur kelimanya pada bulan Januari 2019 nanti. Hingga kini, penisnya berdiameter hingga 15 cm.
Sebenarnya ia mengetahui risiko berbahaya dari filler ini, namun ia mengaku tidak khawatir dengan risiko yang akan dialaminya nanti.
"Saya tahu risikonya. Saya dapat meninggalkan bekas luka atau dengan gumpalan yang tidak nyaman, bahkan terkadang berdarah atau infeksi, tetapi itu sepadan," tuturnya.
Menurut ahli bedah kecantikan dari Amerika Serikat, Dr Ross Perry, prosedur ini memiliki efek samping, seperti memar, pembengkakan, dan potensi infeksi serta munculnya jaringan parut.
"Efek samping potensial lainnya adalah disfungsi ereksi karena penyumbatan pembuluh darah," ujarnya dikutip dari D'Marge.
(wdw/up)











































