Menyikapi kasus ini, psikolog Veronica Andesla mengatakan skripsi bisa menjadi beban bagi mahasiswa. Beban diperkuat tekanan untuk segera lulus, jika tak mau menyandang beban mahasiswa drop out (DO).
"Skripsi dapat saja dipersepsikan sebagai sumber stres. Sebagai tugas akhir, ada harapan besar dari mahasiswa dan lingkungan sekitarnya. Harapan ini bisa menjadi tekanan jika yang menjalaninya merasa tidak yakin, tak mampu, atau mengalami kelabilan emosi," kata Veronica pada detikHealth, Rabu (26/12/2018).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Veronica, penjelasan perilaku bunuh diri sangat kompleks. Tiap korban mengalami kondisi spesifik yang tak bisa dijelaskan dengan mudah. Daya resiliensi atau seberapa tangguh seseorang menghadapi tekanan menentukan aksi nyata korban yang merasakan dorongan ingin bunuh diri.
Spekulasi soal dugaan stres skripsi di balik kasus bunuh diri mahasiswa Unpad muncul dari pernyataan Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo. Ia mengatakan, keterangan saksi menyinggung soal skripsi yang belum beres.
"Menurut keterangan dari saksi 1 (pacar korban) bahwa korban sering mengeluhkan terkait masalah keuangan keluarga dan skripsi tingkat akhir yang belum beres," ucapnya, dikutip dari detiknews.











































