Batuk yang tak kunjung sembuh setelah beberapa minggu bisa menjadi serius. Walau memang biasanya kita mengenali penyebabnya seperti demam, infeksi virus, atau flu, namun juga ada hal-hal tak biasa yang bisa menyebabkan kita batuk tanpa henti, seperti berikut ini:
Kanker paru atau tiroid
|
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Gejala yang timbul biasanya diremehkan, seperti batuk yang tak kunjung sembuh, batuk berdarah, nyeri dada saat menghirup napas dalam-dalam, saat tertawa atau batuk, suara serak, sesak napas, mengi, lemah dan lesu, serta hilang nafsu makan dan berat badan.
Tak hanya kanker paru, batuk juga bisa disebabkan oleh kanker tiroid. Kanker yang menyerang kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher ini mengganggu produksi hormon yang mengatur denyut jantung, tekanan darah, suhu tubuh dan berat badan.
Selain batuk yang tak kunjung sembuh, kanker tiroid juga bisa dikenali lewat gejala bengkak yang bisa dirasakan di leher, perubahan suara, susah menelan, dan nyeri di leher dan kerongkongan.
Pulmonary fibrosis
|
Foto: Thinkstock
|
Gejalanya meliputi batuk kering kronis, lemah-lesu, kuku clubbing (menekuk ke dalam), turun berat badan dan rasa tidak nyaman di dada. Umumnya penyakit ini diidap oleh orang lanjut usia, maka dari itu kadang gejala awalanya salah dikira efek usia.
Aorta dissection (robekan aorta)
|
Foto: thinkstock
|
Gejala penyakit ini cukup sulit untuk dibedakan dari kondisi jantung lainnya, misal serangan jantung. Nyeri dada dan nyeri di punggung atas sering jadi gejalanya. Batuk, susah bernapas, berkeringan, lemah atau lumpuh di satu sisi tubuh, susah berbicara dan linglung bisa menjadi gejala berikutnya.
Scleroderma
|
Foto: iStock
|
Selanjutnya, pembuluh darah akan menebal dan tidak bekerja sebagaimana mestinya, dan menimbulkan kerusakan jaringan dan tekanan darah tinggi. Ada dua tipe scleroderma yakni localized dan systemic.
Systemic dapat melibatkan banyak bagian atau sistem tubuh. Bagian tubuh paling umum terserang adalah tangan dan wajah. Gejala lain meliputi jemari yang berubah warna jadi merah, putih atau biru, sariawan di ujung jari, batuk dan sesak napas, bengkak, mulut dan mata yang kering, diare dan nyeri sendi.
Encephalitis
|
Foto: thinkstock
|
Penyakit ini bisa membahayakan nyawa jika tak segera ditangani. Lemah otot, masalah dengan bicara atau pendengaran, hilang kesadaran, nyeri sendi, serta batuk-batuk.
Halaman 2 dari 6











































