Pacaran tanpa setahu agensi atau backstreet bukan perilaku asing di ranah K-Pop. Indonesia pun sebetulnya sudah sangat akrab dengan gaya pacaran khas anak muda ini. Meski, ternyata perilaku ini juga bisa terjadi pada pasangan dewasa. Backstreet alias main belakang dianggap sebagai alternatif bagi pasangan yang masih mencari persetujuan lingkungan terdekatnya.
"Backstreet biasanya terjadi pada pasangan yang masih mencari restu keluarga, atau untuk menghindari tekanan sosial. Perilaku ini patut menjadi catatan, terutama bagi yang punya komitmen pernikahan. Hubungan serius sebaiknya jangan dimulai dengan kebohongan," kata psikolog Indri Savitri yang kini praktik di Balai Pengobatan/Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Immanuel pada detikHealth, Rabu (02/01/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pacaran sebetulnya adalah bentuk penjajakan pada dua orang yang berpasangan. Menurut Indri, hubungan yang baik ditandai dengan keterbukaan, rasa nyaman, dan bermanfaat bagi pasangan. Keduanya bisa berkembang menjadi pribadi yang lebih baik dengan dukungan dan motivasi dari orang-orang terdekatnya.
Bagi pasangan yang masih menjalankan backstreet, Indri menyarankan untuk secepatnya menjelaskan status hubungan pada lingkungan terdekat. Keterbukaan memungkinkan pasangan bisa melanjutkan proses penjajakan dengan baik, tanpa perlu mengkhawatirkan anggapan miring orang lain. Keterbukaan inilah yang menjamin pasangan bisa hidup langgeng.











































