Dipukul Pacar Karena Cemburu, Gadis Ini Bonyok sampai Trauma

Jakarta - September 2018 lalu, seorang mahasiswi University of South Florida berusia 22 tahun mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pacarnya karena cemburu. Akibatnya, gadis bernama Melissa Gentz ini mengalami luka memar di tubuh, berdarah dan tiga bulan mengidap post traumatic stress disorder (PTSD).

Usai memulihkan diri dari luka-luka akibat dipukul dan dicekik oleh pacarnya, ia pun melaporkan pria tersebut dengan aduan kekerasan dan akhirnya ditangkap. Namun rasa trauma yang ia alami masih menghantui.

Ia mengunggah foto-foto yang tadinya dilarang oleh pacarnya untuk dibagikan ke Instagram. Tiap foto disuguhi caption yang menceritakan soal pengalamannya mengalami kekerasan. Beberapa foto menunjukkan luka-lukanya yang mengerikan usai dipukuli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kadang aku merasa tenang dan bisa tertawa, tapi ada hari-hari lain di mana aku menangis tiap detik. Misalnya seperti sekarang, aku tidak merasa baik. Memang lumrah melihat korban kekerasan pada akhirnya mengalami PTSD, dan ini membuat mood-ku semakin rentan naik-turun," tulis Melissa, dikutip dari The Sun.

Diceritakannya, sang pacar merasa cemburu dan menghapus 'paksa' seluruh foto-fotonya di Instagram yang menunjukkan tubuhnya. Bahkan, pacarnya pernah memanggilnya dengan sebutan yang tidak pantas dan merendahkannya.

Baginya, perlakuan pacarnya tersebut menunjukkan ketidakpercayaan diri seorang pria. Lewat tulisannya di unggahan Instagram, ia mengimbau seluruh 200 ribu pengikutnya untuk mencari pasangan dan jangan bertahan dalam hubungan yang tidak sehat.

"Jangan bertahan dengan pria hanya untuk kekayaan dan gaya hidup. Jika kamu tak menjaga kesehatanmu dan kamu disakiti, itu nggak pantas untuk dipertahankan. Karena wanita harus bertahan untuk cinta, bukan uang. Perhatikan jika ada tindak agresi sekecil apapun. Jika dia melakukan hal buruk padamu, sudah pasti dia akan melakukannya lagi," nasihat Melissa dalam unggahannya.

Pacarnya, Bretz, merupakan anak dari salah satu keluarga kaya di Brazil. Beberapa postingan Melissa tersebut sempat membuatnya diancam akan dituntut ke penjara. Hingga kini Melissa mengaku masih merasa ketakutan dan mengalami kesulitan untuk sekedar bermain dengan kawan-kawannya.

(frp/up)

trauma psikolog kekerasan