Dikutip dari Telegraph, ditemukan bahwa pria yang memiliki masalah kesuburan cenderung memiliki ukuran penis yang lebih pendek atau di bawah rata-rata (pengukuran didasarkan pada ukuran rata-rata saat ereksi).
Namun tak perlu panik, para peneliti meyakinkan ukuran penis yang kecil belum tentu menandakan ketidaksuburan. Rekan penulis studi, Dr Austen Slade menjelaskan bahwa ukuran penis yang lebih kecil bisa saja jadi indikator dari masalah kesehatan yang terkait dengan kesuburan, misalnya undescended testicles (testis yang tidak turun).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka mencatat bahwa kesuburan juga ditentukan dari kualitas sperma, dan sperma dihasilkan dari testis bukanlah penis. Walaupun memang bagi kebanyakan pria ukuran itu penting, akan tetapi tidak bisa serta merta menggunakannya sebagai penentu kemampuanmu untuk memiliki anak.
Jika kamu mengkhawatirkan soal kesuburanmu, kamu bisa mengeceknya ke dokter. Atau bisa gunakan cara-cara alami untuk meningkatkan kesehatan sperma dengan membatasi konsumsi alkohol, memakan banyak buah dan sayuran serta menjaga berat badan tubuh.
Dr Paul Turek, urologis, ahli kesuburan dan kesehatan seksual pria dari San Fransisco menyebutkan bahwa manusia merupakan pemilik penis terbesar dari seluruh mamalia yang ada di bumi.
"Jika satu sentimeter dari ukuran penis sangat berpengaruh pada kesuburan manusia, sudah jelas kita bakalan cepat punah. Ingat, jika ukuran itu memang penting, maka dinosaurus masih tetap berkeliaran di bumi sekarang," tuturnya.











































