Dikutip dari Fox News, MD sering disebut juga dengan bigorexia, telah nampak meningkat di beberapa negara. Di Amerika Serikat misalnya, setidaknya 2 persen warganya memiliki gangguan body dysmorphic, para ahli meyakini bahwa seperempatnya mengalami bigorexia.
"Pengidap bigorexia terlihat sangat terobsesi dengan angkat beban, melupakan pekerjaan dan orang-orang sekitarnya untuk berolahraga dan menghilangkan lemak. Terkadang beberapa terlibat dalam kecanduan obat-obatan, misalnya sterois yang dikonsumsi untuk membantu pembentukan massa otot," tulis situs tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala lainnya meliputi melakukan angkat berat dalam beberapa jam tiap harinya, rasa khawatir atau panik jika melewatkan satu sesi latihan, tetap latihan walau cedera, kecanduan suplemen dan steroid, mudah marah, kesal dan depresi, dan mendahulukan latihan di atas pekerjaan dan hubungan.
Mereka kerap mengkhawatirkan tubuh mereka terlalu kecil, walau mereka sudah memiliki otot yang cukup besar. Tujuan mereka adalah perfeksionisme, terlebih karena tekanan terhadap 'tubuh yang sempurna'.
Masih diperlukan banyak riset soal kelainan MD, dan sampai saat itu, para binaragawan dan kamu yang kerap angkat beban memiliki risiko yang tinggi terkena kelainan ini.











































