10 Masalah Kesehatan yang Akan Mengancam Dunia Pada Tahun 2019 (1)

10 Masalah Kesehatan yang Akan Mengancam Dunia Pada Tahun 2019 (1)

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 17 Jan 2019 11:56 WIB
10 Masalah Kesehatan yang Akan Mengancam Dunia Pada Tahun 2019 (1)
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Dunia menghadapi banyak tantangan kesehatan. Mulai dari wabah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak dan difteri, sampai meningkatnya laporan tentang resistensi antibiotik yang saat ini tengah menjadi sorotan.

Selain itu, ancaman kesehatan lainnya yakni meningkatnya angka obesitas dan kurangnya aktivitas fisik hingga dampak kesehatan dari pencemaran lingkungan dan perubahan iklim serta berbagai krisis kemanusiaan.

Melihat berbagai masalah tersebut, World Health Organization (WHO) membuat daftar masalah kesehatan yang akan mengancam dunia. Berikut di antaranya dikutip dari who.int.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polusi udara dan perubahan iklim

Foto: DW (Soft News)
9 dari 10 orang menghirup udara yang tercemar setiap hari. Polutan mikroskopis di udara dapat menembus sistem pernapasan dan paru-paru, peredaran darah, dan merusak organ jantung serta otak. Sampai saat ini, tercatat lebih dari 7 jura orang yang meninggal akibat polusi udara.

Penyebab utama pencemaran udara yakni pembakaran bahan bakar yang merupakan kontributor dari perubahan iklim. Diperkirakan antara tahun 2030 sampai 2050, akan terjadi 250.000 kematian akibat perubahan iklim.

Penyakit tidak menular

Foto: iStock
Penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan serangan jantung secara bersama-sama menjadi penyebab 70 persen kematian di seluruh dunia. Munculnya penyakit ini diakibatkan oleh kebiasaan merokok, kurang olahraga, alkohol, diet tidak sehat dan polusi udara.

Faktor risiko ini juga memperburuk masalah keseharan mental. Setengah kasus dari masalah kesehatan mental dimulai sejak umur 14 tahun yang sebagian besar tidak diobati sehingga menjadi penyebab kematian nomor dua dikalangan remaja.

Influenza

Foto: shutterstock
Dunia diprediksi akan menghadapi pandemi influenza yang lain dalam beberapa waktu dekat. Satu-satunya yang tidak diketahui adalah kapan dan seberapa parahnya.

Sampai saat ini, tercatat 114 negara yang berpotensi mendapatkan wabah influenza. Setiap tahun, WHO merokomendasikan negara-negara yang rentan untuk mendapatkan vaksin yang bisa melindungi diri dari virus flu yang bersifat musiman.

Kemiskinan

Foto: Pradita Utama
Lebih dari 1,6 miliar orang atau 22 persen dari populasi global tinggal di wilayah kemiskinan yang tak kunjung usai, seperti kekeringan, kelaparan, konflik dan perpindahan penduduk yang membuat mereka tidak memiliki akses kesehatan.

Kemiskinan ada hampir di seluruh wilayah dinia dan disinilah setengah dari target utama dalam tujuan pembangunan dilakukan seperti mengupayakan kesehatan ibu dan anak, namun sayangnya masih belum terpenuhi.

Resistensi antibiotik

Foto: DW (Soft News)
Resistensi antibiotik atau kemampuan bakteri dan virus untuk melawan obat-obatan akan terjadi seiring dengan konsumsi antibiotik yang terlalu sering. Resistensi ini akan menyebabkan obat atau antibiotik menjadi langka atau habis.

Resistensi antimikroba juga didorong dengan penggunaan antibiotik yang berlebihan tidak hanya pada manusia, namun juga pada hewan terutama yang sering dikonsumsi sebagai produk makanan.

Halaman 2 dari 6
9 dari 10 orang menghirup udara yang tercemar setiap hari. Polutan mikroskopis di udara dapat menembus sistem pernapasan dan paru-paru, peredaran darah, dan merusak organ jantung serta otak. Sampai saat ini, tercatat lebih dari 7 jura orang yang meninggal akibat polusi udara.

Penyebab utama pencemaran udara yakni pembakaran bahan bakar yang merupakan kontributor dari perubahan iklim. Diperkirakan antara tahun 2030 sampai 2050, akan terjadi 250.000 kematian akibat perubahan iklim.

Penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan serangan jantung secara bersama-sama menjadi penyebab 70 persen kematian di seluruh dunia. Munculnya penyakit ini diakibatkan oleh kebiasaan merokok, kurang olahraga, alkohol, diet tidak sehat dan polusi udara.

Faktor risiko ini juga memperburuk masalah keseharan mental. Setengah kasus dari masalah kesehatan mental dimulai sejak umur 14 tahun yang sebagian besar tidak diobati sehingga menjadi penyebab kematian nomor dua dikalangan remaja.

Dunia diprediksi akan menghadapi pandemi influenza yang lain dalam beberapa waktu dekat. Satu-satunya yang tidak diketahui adalah kapan dan seberapa parahnya.

Sampai saat ini, tercatat 114 negara yang berpotensi mendapatkan wabah influenza. Setiap tahun, WHO merokomendasikan negara-negara yang rentan untuk mendapatkan vaksin yang bisa melindungi diri dari virus flu yang bersifat musiman.

Lebih dari 1,6 miliar orang atau 22 persen dari populasi global tinggal di wilayah kemiskinan yang tak kunjung usai, seperti kekeringan, kelaparan, konflik dan perpindahan penduduk yang membuat mereka tidak memiliki akses kesehatan.

Kemiskinan ada hampir di seluruh wilayah dinia dan disinilah setengah dari target utama dalam tujuan pembangunan dilakukan seperti mengupayakan kesehatan ibu dan anak, namun sayangnya masih belum terpenuhi.

Resistensi antibiotik atau kemampuan bakteri dan virus untuk melawan obat-obatan akan terjadi seiring dengan konsumsi antibiotik yang terlalu sering. Resistensi ini akan menyebabkan obat atau antibiotik menjadi langka atau habis.

Resistensi antimikroba juga didorong dengan penggunaan antibiotik yang berlebihan tidak hanya pada manusia, namun juga pada hewan terutama yang sering dikonsumsi sebagai produk makanan.

(kna/up)

Berita Terkait