Setiap bulan selama nyaris dua tahun sang pria mengaku rutin menyuntikkan air mani secara langsung dengan suntikkan yang dibeli online. Terakhir sebelum sakit bertambah parah hingga akhirnya memutuskan menemui dokter, sang pria mengaku sudah memberikan dirinya sendiri tiga kali suntikan air mani.
Di Adelaide and Meath Hospital dokter curiga saat menemukan tangan kanan sang pria bengkak memerah. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa air mani menggenang di jaringan lunak lengan sang pria berujung pada infeksi bakteri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cerita Pria 'Diphallia' yang Punya Dua Penis |
Dokter langsung memberikan sang pria obat antibiotik. Selama perawatan gejala sakit pinggangnya juga membaik sehingga ia bisa kembali pulih.
Namun demikian sang pria tidak meminta dokter untuk membuang air mani yang terkumpul di tangannya dengan operasi drainase lokal.
"Meski pernah ada laporan efek menyuntikkan air mani pada kelinci atau tikus, tidak pernah ditemukan kasus manusia di seluruh literatur. Pencarian di internet atau forum online juga tidak pernah ada yang menyebut suntikan semen untuk obat sakit pinggang atau lainnya," kata dr L. Dunne yang terlibat dalam kasus seperti dikutip dari jurnal pada Kamis (17/1/2019).
"Kasus ini mendemonstrasikan risiko dari ekperimen medis tanpa riset klinis yang ekstensif melibatkan fase uji coba bertahap dan penilaian keamanan serta kemanjuran," pungkasnya.
Baca juga: Pria yang Banjir Air Mani Belum Tentu Subur |











































