5 Hal yang Terjadi Saat Tubuh Dipijat, Seperti Dilakukan Sandi ke Prabowo

5 Hal yang Terjadi Saat Tubuh Dipijat, Seperti Dilakukan Sandi ke Prabowo

Firdaus Anwar - detikHealth
Jumat, 18 Jan 2019 11:25 WIB
5 Hal yang Terjadi Saat Tubuh Dipijat, Seperti Dilakukan Sandi ke Prabowo
Sandiaga Uno memberikan pijatan pada Prabowo Subianto saat debat capres 2019. (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta - Pada debat calon presiden (capres) yang diadakan Kamis (17/1) malam capres nomor urut dua Prabowo Subianto tertangkap kamera sempat menerima pijatan dari pasangannya, Sandiaga Uno. Di halaman Twitter Prabowo mengaku setelah itu jadi bisa tidur nyenyak.

"Tidur nyenyak malam ini setelah dapat pijatan dari @sandiuno," kata Prabowo di Twitter resminya, Jumat (18/1/2019).

Terkait hal tersebut praktik memijat memang sudah lama diketahui sebagai terapi yang bermanfaat untuk kesehatan. Di dunia ada banyak variasi terapi pijat dilakukan dengan berbagai cara mulai dari sekedar memakai tangan, batu, bahkan hingga pisau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa saja yang terjadi pada tubuh saat kita dipijat? Dikutip dari berbagai sumber berikut rangkumannya:

Melancarkan peredaran darah

Foto: Thinkstock
Menurut Profesor Allan Platt dari Fakultas Kedokteran Emory University dampak langsung yang dapat terjadi bagi tubuh ketika dipijat adalah melemaskan otot-otot yang tegang. Dampaknya peredaran darah akan menjadi lebih lancar.

"Dengan lebih banyak darah yang mengalir ke otot, hal ini mempromosikan kesembuhan dan mengurangi waktu dibutuhkan untuk sembuh," kata Prof Allan seperti dikutip dari CNN.

Kurangi stres

Foto: Thinkstock
Beberapa studi melihat bahwa pijat dapat menekan produksi hormon stres kortisol. Itulah kenapa setelah pijat beberapa orang mungkin bisa jadi lebih merasa tenang dan nyaman.

Seorang peneliti asal Taiwan mengkaji 17 studi tentang pijat menyimpulkan bahwa sesi terapi pijat dapat mengurangi gejala depresi. Akan tetapi, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan teknik dan protokol pijat yang mana yang lebih efektif.

Rileksasi

Foto: Thinkstock
Dengan otot melemas dan hormon stres berkurang dampak berikutnya yang terjadi adalah seseorang bisa merasakan lebih rileks baik secara mental maupun fisik.

Dalam situasi menegangkan seperti dalam kompetisi atau situasi genting pijat jadi metode pertama untuk menenangkan diri mengembalikan fokus. "Ketika kamu sangat fokus terhadap sesuatu dan tertekan stres, kamu akan melihat dengan kacamata kuda tidak melihat gambar luasnya," kata terapis Yodi Richeson dari iBody Sports Therapy.

"Pijat membantu para eksekutif untuk lebih tenang berpikir jernih. Lebih baik dari kopi," lanjutnya seperti dikutip dari Forbes.

Tidur nyenyak

Foto: Thinkstock
Sebuah penelitian di University of Miami School of Medicine membuktikan kaitan pijat dengan kualitas tidur. Dua kali sesi pijat tiap pekan, masing-masing selama 30 menit, selama 5 pekan bisa meningkatkan kualitas tidur dengan signifikan.

Hal ini juga yang disebut langsung oleh Prabowo dalam cuitan Twitternya.

Tingkatkan sistem imun

Foto: Rengga Sancaya
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Roehampton bersama BBC menunjukkan ketika seseorang dipijat selama satu jam, produksi sel darah putihnya bisa meningkat hingga 70 persen. Komponen darah tersebut diketahui berperan penting dalam memerangi infeksi.

Hal ini yang disebut peneliti mungkin menjelaskan mengapa sehabis pijat sakitnya bisa jadi terasa lebih baik.

Halaman 2 dari 6
Menurut Profesor Allan Platt dari Fakultas Kedokteran Emory University dampak langsung yang dapat terjadi bagi tubuh ketika dipijat adalah melemaskan otot-otot yang tegang. Dampaknya peredaran darah akan menjadi lebih lancar.

"Dengan lebih banyak darah yang mengalir ke otot, hal ini mempromosikan kesembuhan dan mengurangi waktu dibutuhkan untuk sembuh," kata Prof Allan seperti dikutip dari CNN.

Beberapa studi melihat bahwa pijat dapat menekan produksi hormon stres kortisol. Itulah kenapa setelah pijat beberapa orang mungkin bisa jadi lebih merasa tenang dan nyaman.

Seorang peneliti asal Taiwan mengkaji 17 studi tentang pijat menyimpulkan bahwa sesi terapi pijat dapat mengurangi gejala depresi. Akan tetapi, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan teknik dan protokol pijat yang mana yang lebih efektif.

Dengan otot melemas dan hormon stres berkurang dampak berikutnya yang terjadi adalah seseorang bisa merasakan lebih rileks baik secara mental maupun fisik.

Dalam situasi menegangkan seperti dalam kompetisi atau situasi genting pijat jadi metode pertama untuk menenangkan diri mengembalikan fokus. "Ketika kamu sangat fokus terhadap sesuatu dan tertekan stres, kamu akan melihat dengan kacamata kuda tidak melihat gambar luasnya," kata terapis Yodi Richeson dari iBody Sports Therapy.

"Pijat membantu para eksekutif untuk lebih tenang berpikir jernih. Lebih baik dari kopi," lanjutnya seperti dikutip dari Forbes.

Sebuah penelitian di University of Miami School of Medicine membuktikan kaitan pijat dengan kualitas tidur. Dua kali sesi pijat tiap pekan, masing-masing selama 30 menit, selama 5 pekan bisa meningkatkan kualitas tidur dengan signifikan.

Hal ini juga yang disebut langsung oleh Prabowo dalam cuitan Twitternya.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of Roehampton bersama BBC menunjukkan ketika seseorang dipijat selama satu jam, produksi sel darah putihnya bisa meningkat hingga 70 persen. Komponen darah tersebut diketahui berperan penting dalam memerangi infeksi.

Hal ini yang disebut peneliti mungkin menjelaskan mengapa sehabis pijat sakitnya bisa jadi terasa lebih baik.

(fds/up)

Berita Terkait