Jisoo Ketendang Jennie, 5 Cedera Ini Paling Sering Terjadi Saat Nge-dance

Jisoo Ketendang Jennie, 5 Cedera Ini Paling Sering Terjadi Saat Nge-dance

Widiya Wiyanti - detikHealth
Senin, 21 Jan 2019 13:02 WIB
Jisoo Ketendang Jennie, 5 Cedera Ini Paling Sering Terjadi Saat Nge-dance
Suasana konser BLACKPINK (Foto: Dinda Islami)
Jakarta - Pada konser BLACKPINK di hari pertama, Sabtu (19/1/2019) di ICE BSD terjadi suatu insiden, yaitu Jisoo tak sengaja ketendang Jennie saat di atas panggung. Untungnya Jennie baik-baik saja dan tidak mengalami cedera.

Tidak jarang dalam kegiatan menari atau nge-dance atau dalam koreografi bisa mengakibatkan suatu cedera, baik karena tidak benar dalam melakukannya maupun tidak sengaja terkena gerakan teman, seperti yang dialami Jisoo.

detikHealth rangkum dari berbagai sumber, beberapa cedera ini kerap kali terjadi saat nge-dance.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



[Gambas:Video 20detik]

Keseleo

Foto: Thinkstock
Bukan hanya pemain sepak bola, penari pun berisiko mengalami keseleo. Menari melibatkan seluruh anggota tubuh, dan cedera yang paling sering terjadi adalah keseleo di pergelangan kaki.

Cedera biasanya terjadi karena gerakan yang berlebihan pada pergerangan kaki. Gejalanya dimulai dengan rasa sakit dan biasanya membengkak setelah sudah cukup parah.

Radang tendon

Foto: Thinkstock
Radang tendon atau achilles tendonitis adalah cedera yang kerap dialami penari setelah keseleo. Biasanya peradangan ini terjadi di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan pergerakan utama ke kaki.

Cedera ini terjadi karena menggunakan teknik yang tidak tepat atau berlatih dengan intensitas berlebihan. Untuk mengurangi rasa sakitnya bisa melakukan terapi fisik.

Nyeri punggung

Foto: Thinkstock
Jangan salah, nyeri punggung juga termasuk dalam cedera yang sering terjadi pada dancer. Biasanya cedera ini disebabkan karena pergerakan yang terlalu keras dan meregangkan otot-otot ekstensor di punggung. Bagi penari dengan lordosis lebih rentan mengalami cedera ini.

Ligamen robek

Foto: Thinkstock
Pada koreografi yang cukup sulit, seperti ada gerakan melompat dan berguling bisa menyebabkan risiko cedera meningkat. Salah satu cedera yang mungkin bisa terjadi adalah ligamern robek.

Ligamen robek ini bisa terjadi di berbagai tempat, misalnya di lutut, pergelangan kaki, atau betis.

Leher tegang

Foto: thinkstock
Nge-dance pasti melibatkan seluruh bagian tubuh, termasuk kepala dan leher. Kurangnya pemanasan bisa membuat otot tegang, terutama pada otot leher jika koreografi banyak berpusat pada bagian tubuh atas. Untuk mengurangi risiko cedera ini, dibutuhkan pemanasan yang cukup sebelum menari.
Halaman 2 dari 6
Bukan hanya pemain sepak bola, penari pun berisiko mengalami keseleo. Menari melibatkan seluruh anggota tubuh, dan cedera yang paling sering terjadi adalah keseleo di pergelangan kaki.

Cedera biasanya terjadi karena gerakan yang berlebihan pada pergerangan kaki. Gejalanya dimulai dengan rasa sakit dan biasanya membengkak setelah sudah cukup parah.

Radang tendon atau achilles tendonitis adalah cedera yang kerap dialami penari setelah keseleo. Biasanya peradangan ini terjadi di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan pergerakan utama ke kaki.

Cedera ini terjadi karena menggunakan teknik yang tidak tepat atau berlatih dengan intensitas berlebihan. Untuk mengurangi rasa sakitnya bisa melakukan terapi fisik.

Jangan salah, nyeri punggung juga termasuk dalam cedera yang sering terjadi pada dancer. Biasanya cedera ini disebabkan karena pergerakan yang terlalu keras dan meregangkan otot-otot ekstensor di punggung. Bagi penari dengan lordosis lebih rentan mengalami cedera ini.

Pada koreografi yang cukup sulit, seperti ada gerakan melompat dan berguling bisa menyebabkan risiko cedera meningkat. Salah satu cedera yang mungkin bisa terjadi adalah ligamern robek.

Ligamen robek ini bisa terjadi di berbagai tempat, misalnya di lutut, pergelangan kaki, atau betis.

Nge-dance pasti melibatkan seluruh bagian tubuh, termasuk kepala dan leher. Kurangnya pemanasan bisa membuat otot tegang, terutama pada otot leher jika koreografi banyak berpusat pada bagian tubuh atas. Untuk mengurangi risiko cedera ini, dibutuhkan pemanasan yang cukup sebelum menari.

(wdw/fds)

Berita Terkait