Data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat per hari Kamis (24/1), ada 533 kasus DBD yang terjadi di Jakarta. Angkanya meningkat cukup drastis setelah sebelumnya pada Rabu (23/1) data mencatat ada 467 kasus DBD.
"Kalau seperti sekarang ini pancaroba biasanya memang nyamuk yang bisa menularkan DBD, berkembangnya lebih banyak. Makanya ajak masyarakat utk antisipasi dan melakukan pencegahan," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Khafifah Any, kepada detikHealth, Jumat (25/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Januari 2018 lalu, tercatat total 198 kasus kumulatif bulanan DBD yang terjadi di Jakarta, dan di berbagai wilayah lain pun kasus penyakit ini meningkat hingga menyebabkan kematian. Selain DBD, Any menyebut penyakit-penyakit lainnya juga terhitung memiliki kasus banyak, terutama penyakit-penyakit tidak menular.
"Penyakit-penyakit tidak menular seperti DM (Diabetes mellitus), hipertensi, jantung, kanker masih banyak juga dan semua wilayah ada," imbuh Any.
Menyoal DBD, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebut sudah ada 370 kasus DBD di Jakarta. Ia mengimbau warga untuk lebih waspada dan menyebutnya sebagai ancaman yang serius karena terjadi peningkatan yang cukup drastis dari tahun lalu.
Simak juga video 'DBD Ancam Jakarta, Anies Siapkan Ingub Khusus':












































