"Inilah mengapa diperlukan kesehatan. Kesehatan sangat basic sekali, jangan sampai bicara kompetisi tapi kita memiliki stunting," ujarnya dalam acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional di ICE BSD, Tangerang Selatan, Selasa (12/2/2019).
Jokowi juga menyinggung prevalensi stunting yang turun dari 37,1 persen menjadi 30,8 persen. Meski stunting berkurang, ia mengharapkan secara bertahap akan terus menurun sampai batas yang telah ditetapkan oleh WHO sebesar 20 persen.
Baca juga: Stunting Vs Sekadar Pendek, Kenali Bedanya |
"Tidak mungkin kita bisa bersaing di negara lain kalau SDM (Sumber Daya Manusia) kita masih banyak stunting. Sebab itu saya minta konsentrasi. Di provinsi, kabupaten dan kota kita masih ada stunting yang terjadi. Selesaikan," himbaunya.
Pada kesempatan ini juga Jokowi bertutur jangan sampai masyarakat Indonesia tidak mampu bersaing dengan negara lain karena angka stunting yang masih cukup besar. Sebab itu, diharapkan percepatan program untuk menurunkan angka stunting.
"Hal-hal yang sangat basic tolong diperhatikan. Jangan sampai negara lain sudah bicara teknologi, AI (Artificial Inteligence), kita masih urusan stunting. Basic sepeti ini harus diselesakan terlebih dahulu," pungkasnya.
Tonton juga video 'Jokowi: Infrastruktur Dibangun, Pertumbuhan Ekonomi Mengikuti':
(kna/up)