Tak Cuma Sabun, Deodoran hingga Hand Sanitizer Juga Pernah Jadi Cemilan

Tak Cuma Sabun, Deodoran hingga Hand Sanitizer Juga Pernah Jadi Cemilan

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 14 Feb 2019 17:51 WIB
Tak Cuma Sabun, Deodoran hingga Hand Sanitizer Juga Pernah Jadi Cemilan
Foto: Thinkstock
Jakarta - Kebiasaan mengonsumsi makanan tak lazim dalam istilah medis disebut pica yakni sejenis gangguan makan. Seringnya, pica hanya terlihat dan dikenali ketika mengakibatkan komplikasi yang membuat seseorang mendapatkan perhatian medis.

Di seluruh dunia, 25-33 persen kasus pica terjadi pada anak-anak, 20 persen wanita hamil serta 10-15 pada mereka yang menyandang disabilitas.

Dikutip dari ncbi.nlm.nih.gov, ada banyak kemungkinan komplikasi yang akan terjadi bagi pengidap pica. Komplikasi pica dapat meliputi: malnutrisi, obstruksi usus, infeksi usus atau parasit dari tanah, anemia, keracunan merkuri, kerusakan hati dan ginjal, sembelit dan masalah perut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut kebiasaan makan benda yang tak biasa dikutip detikHealth dari berbagai sumber.

Hand sanitizer

Foto: iStock
Pada tahun 2010, tercatat ada 3.600 kasus anak di bawah 12 tahun yang 'keracunan' hand sanitizer di Amerika Sekitar. Sedangkan di tahun 2013, angka ini naik menjadi 16.117 kasus.

"Konsentrasinya beragam, mulai dari 45-95 persen, namun sebagian besar ada pada range 60-70 persen. Padahal bila dibandingkan dengan bir, kandungan alkoholnya hanya 5 persen, begitu juga dengan wine yang hanya 12 persen," terang Dr Gaylord Lopez, ahli toksikologi dan juga Direktur Georgia Poison Center seperti dikutip dari CBS News, Jumat (18/9/2015).

Kadar alkohol dalam darah anak-anak yang menelan hand sanitizer mencapai 179, atau mirip dengan kadar alkohol pada orang dewasa yang mabuk setelah menenggak tiga gelas tequila.

Popok bekas

Foto: BBC Magazine
Iya, kasus wanita makan popok bekas memang nyata adanya. Seorang wanita yang bernama Keyshia membagikan pengalamannya mengenai rasa senangnya memakan popok bekas.

Keyshia bahkan mengatakan, popok akan terasa lebih nikmat ketika ada urine di dalamnya. Bahkan, makin banyak makin baik. Dia mendeskripsikan rasa popok seperti permen asam, dan dia menjadi kecanduan mengunyah popok, mengisapnya, memakannya, dan menciumnya.

Calon suaminya tidak terlalu menyukai kebiasaan ini, dan dokter mengatakan itu benar-benar tidak sehat. Dia mendapatkan popok dari teman-temannya, keluarga, dan bahkan dari orang asing untuk bisa makan popok. Duh!

Spons cuci piring

Foto: iStock
Kerry Trebilcock menderita gangguan langka yang disebut penyakit Pica. Ia memiliki hobi yang aneh, yaitu makan spons cuci piring dan juga sabun batangan.

Bahkan, gadis yang berprofesi sebagai dokter gigi ini juga sering menjadikan spons sebagai camila dan membumbuinya dengan saus cabai atau mustard. Terkadang, ia juga mencelupkan spons ke dalam teh atau cokelat panas layaknya biskuit.

Deodoran

Foto: thinkstock
Semacam ingin menghilangkan bau badan dari dalam tubuh, Nicole, remaja 19 tahun asal New York City memiliki kecanduan aneh dengan suka memakan deodoran. Tak hanya deodoran yang berbentuk stick, tetapi juga deodoran jenis spray.

Setiap hari Nicole rajin mengerok stick anti bau badan ini dengan penutup kemasan dan memasukkan ke dalam mulutnya. Terkadang ia juga menyemprotkan deodoran spray langsung ke lidahnya atau ke ujung jari yang kemudian dijilatnya.

Pengharum ruangan

Foto: Thinkstock
Aneh tapi nyata adanya, Evelyn, wanita asal Missouri ini gemar mengonsumsi pengharum ruangan. Saking sukanya, dia selalu 'menyemprotkan' pengharum ruangan di pagi, siang, dan malam hari.

"Aku kecanduan konsumsi pengharum ruangan. Rasanya enak," ujarnya dikutip dari Daily Mail.

Dalam sehari, dia bisa mengonsumsi lebih dari 20 botol pengharum ruangan. Katanya, pengharum ruangan juga lebih nikmat disajikan dingin.

Halaman 2 dari 6
Pada tahun 2010, tercatat ada 3.600 kasus anak di bawah 12 tahun yang 'keracunan' hand sanitizer di Amerika Sekitar. Sedangkan di tahun 2013, angka ini naik menjadi 16.117 kasus.

"Konsentrasinya beragam, mulai dari 45-95 persen, namun sebagian besar ada pada range 60-70 persen. Padahal bila dibandingkan dengan bir, kandungan alkoholnya hanya 5 persen, begitu juga dengan wine yang hanya 12 persen," terang Dr Gaylord Lopez, ahli toksikologi dan juga Direktur Georgia Poison Center seperti dikutip dari CBS News, Jumat (18/9/2015).

Kadar alkohol dalam darah anak-anak yang menelan hand sanitizer mencapai 179, atau mirip dengan kadar alkohol pada orang dewasa yang mabuk setelah menenggak tiga gelas tequila.

Iya, kasus wanita makan popok bekas memang nyata adanya. Seorang wanita yang bernama Keyshia membagikan pengalamannya mengenai rasa senangnya memakan popok bekas.

Keyshia bahkan mengatakan, popok akan terasa lebih nikmat ketika ada urine di dalamnya. Bahkan, makin banyak makin baik. Dia mendeskripsikan rasa popok seperti permen asam, dan dia menjadi kecanduan mengunyah popok, mengisapnya, memakannya, dan menciumnya.

Calon suaminya tidak terlalu menyukai kebiasaan ini, dan dokter mengatakan itu benar-benar tidak sehat. Dia mendapatkan popok dari teman-temannya, keluarga, dan bahkan dari orang asing untuk bisa makan popok. Duh!

Kerry Trebilcock menderita gangguan langka yang disebut penyakit Pica. Ia memiliki hobi yang aneh, yaitu makan spons cuci piring dan juga sabun batangan.

Bahkan, gadis yang berprofesi sebagai dokter gigi ini juga sering menjadikan spons sebagai camila dan membumbuinya dengan saus cabai atau mustard. Terkadang, ia juga mencelupkan spons ke dalam teh atau cokelat panas layaknya biskuit.

Semacam ingin menghilangkan bau badan dari dalam tubuh, Nicole, remaja 19 tahun asal New York City memiliki kecanduan aneh dengan suka memakan deodoran. Tak hanya deodoran yang berbentuk stick, tetapi juga deodoran jenis spray.

Setiap hari Nicole rajin mengerok stick anti bau badan ini dengan penutup kemasan dan memasukkan ke dalam mulutnya. Terkadang ia juga menyemprotkan deodoran spray langsung ke lidahnya atau ke ujung jari yang kemudian dijilatnya.

Aneh tapi nyata adanya, Evelyn, wanita asal Missouri ini gemar mengonsumsi pengharum ruangan. Saking sukanya, dia selalu 'menyemprotkan' pengharum ruangan di pagi, siang, dan malam hari.

"Aku kecanduan konsumsi pengharum ruangan. Rasanya enak," ujarnya dikutip dari Daily Mail.

Dalam sehari, dia bisa mengonsumsi lebih dari 20 botol pengharum ruangan. Katanya, pengharum ruangan juga lebih nikmat disajikan dingin.

(kna/up)

Berita Terkait