Tidak dijelaskan pasti bagaimana sang pria bisa memperoleh sperma dan telur sapi Wagyu yang dibawa-bawa dalam wadah berisi nitrogen cair. Pihak berwenang menganggap sang pria telah melanggar hukum pengendalian penyakit hewan ternak dengan ancaman hukuman maksimal penjara tiga tahun dan denda sekitar Rp 126 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenis sapi Wagyu adalah keunikan Jepang sehingga kami harus melindungi sumber daya genetiknya agar tetap di sini. Kekhawatiran kami adalah materi genetik ini dipakai untuk mengembangkan sapi yang sama di China dan mereka mengembangkan industri Wagyunya sendiri yang bisa dijual di seluruh dunia," kata sang petugas yang menolak memberi identitas seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (23/2/2019).
Mengapa aktivitas ekspor-impor yang berhubungan dengan hewan diawasi ketat di berbagai negara? Dari sisi kesehatan hal ini dilakukan salah satunya untuk membatasi penyebaran penyakit baru.
Contoh penyakit seperti flu burung, flu babi, atau sapi gila bisa mudah menyebar merusak bila ekspor-impor hewan tidak diawasi dengan ketat. Oleh sebab itu negara-negara yang ingin melindungi wilayahnya sangat hati-hati terhadap upaya penyelundupan hewan ilegal.











































