Incest merupakan perkawinan antara saudara kandung atau kerabat dekat yang menimbulkan banyak kontroversi. Salah satunya, incest dikaitkan dengan berbagai risiko pada kelainan genetik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Albino
Kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya albino. Yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan melanin, suatu pigmen yang memberi warna pada rambut, kulit, dan mata. Pada orang albino, matanya cenderung terang, kulitnya pucat, dan rambutnya hampir putih keseluruhan.
Kondisi ini adalah penyakit resesif autosom yang merupakan perkembangbiakan dari gen yang serupa. Biasanya terjadi pada perkawinan dengan anak, saudara kandung, atau sepupu.
Di Puerto Rico memiliki kepadatan albino tertinggi di dunia, karena di sana jarang didapati banyak keragaman genetik.
2. Asimetri wajah
Generasi incest dapat menimbulkan cacat bawaan lahir, seperti asimetri wajah yang drastis. Biasanya pada kondisi normal, bayi baru lahir cenderung memiliki kedua sisi wajah identik, seperti letak mata, hidung, telinga, dan mulut.
Berbeda dengan keturunan incest, kedua sisi wajahnya tidak sama persis. Matanya bisa lebih tinggi atau lebih rendah, atau mungkin ukurannya berbeda. Posisi kedua telinga mungkin tidak rata, dan mulutnya bisa menjadi miring.
3. Kerdil
Kerdil atau cebol atau dwarfisme dikaitkan dengan perkembangbiakan incest, namun bukan menjadi penyebab satu-satunya. Kondisi ini mungkin terjadi pada perkawinan sedarah atau gen serupa.
Hal ini ditemukan pada pemukiman yang dengan Pennsylvania yang disebut Lancaster yang memiliki banyak keturunan yang dihasilkan dari perkawinan sedarah pada tahun 1700-an. Anak-anak tidak berkembang sebagaimana mestinya, terdapat masalah kemandulan. Pengerdilan secara ekstrem juga terjadi pada jantung. Ini dikaitkan dengan kurangnya keragaman gen di Lancaster.
4. Fused limb
Fused limb atau anggota badan yang tergabung juga berkaitan dengan keturunan incest. Biasanya kondisi ini disebut sirenomelia atau mermaid syndrome (sindrom duyung).
Suku Vadoma di Zimbabwe menjadi fakta banyaknya keturunan yang mengalami kondisi tersebut dengan kedua kaki menyatu. Suku tersebut tidak memiliki keragaman gen dan sebagian besar berpasangan dengan kelompok kecilnya.
5. Misshapen Skulls
Jika melihat patung Mesir kuno, coba perhatikan pada bagian tengkorak kepalanya yang sering berbentuk memanjang ke belakang. Itu bukan seni, namun sebenarnya banyak bangsawan Mesir yang memiliki bentuk tengkorak seperti itu.
Ini dikaitkan dengan kebiasaan kerajaan Mesir yang bergantung pada incest, saudara menikahi saudara perempuannya, ibu menikahi putranya, atau sepupu menikahi sepupunya. Hasilnya, tengkorak mereka sering berubah bentuk. Namun perlu dicatat, sebagian besar anggota kerajaan membungkus kepala mereka untuk mendapatkan bentuk cacat tertentu.
Tonton juga video 'Dampak Horor Hasil Peranakan dari Inses':












































