dr Justin Bazan, penasehat kesehatan medis di The Vision Council mengatakan dengan adanya peningkatan teknologi, banyak orang yang mengalami ketidaknyamanan fisik setelah menatap layar selama dua jam.
"Tapi yang sebenarnya adalah, kita seringkali menggunakan ponsel setiap hari bahkan saat malam tanpa memikirkan kondisi mata kita," ujarnya dikutip dari Asiaone.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chen, wanita berusia 25 tahun dari Taiwan Selatan mengalami kejadian mengerikan setelah menggunakan ponselnya pada tingkat kecerahan maksimal selama dua tahun.
Chen mengatakan mulai merasa nyeri di sekitar matanya dan kemudian menjadi memerah. Karena sakitnya tak kunjung reda, ia kemudian pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan diri.
Saat itu, dokter menemukan lebih dari 500 lubang pada kornea matanya. Dokter yang menanganinya mengatakan mata Chen terpapar lebih dari 600 lumen setiap hari dalam 2 tahun ketika mata hanya membutuhkan sekitar 300 lumen per hari.
Chen mengaku bahwa ia ingin melihat ponselnya dengan jelas bahkan ketika di luar ruangan sehingga ia selalu meningkatkan tingkat cahaya sampai terbiasa.
Oleh karena itu, para dokter menyaraknkan untuk selalu mengatur tingkat cahaya ponsel dan tidak mematikan lampu kamar ketika menggunakan ponsel di malam hari.











































