Dalam pernyataan yang dipublikasi di 26 Februari lalu HSA menyebut produk-produk tersebut dijual online sebagi permen coklat. Hasil laboratorium mendeteksi tadafil dengan dosis obat disfungsi ereksi, tadafil, 30 kali lebih tinggi dari yang biasa diresepkan dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut HSA produk permen coklat tersebut dipasarkan dengan bahasa yang menyesatkan konsumen menggunakan kata-kata "alami" dan "terbuat dari formula tumbuhan". Produk juga diklaim berlebihan memiliki manfaat kesehatan untuk jantung, ginjal, diabetes, vitalitas, kesuburan, dan imunitas.
"Tadafil adalah obat resep dokter keras untuk mengatasi disfungsi ereksi dan penggunaannya harus di bawah pengawasan tenaga medis. Bila dipakai sembarangan akan menempatkan konsumen pada risiko serius," lanjut HSA.
Otoritas setempat dilaporkan sudah bekerja sama dengan para pengelola situs jual beli online berusaha melenyapkan kedua produk coklat tersebut dari situs mereka.











































