Pada dasarnya, kentut dan sendawa merupakan mekanisme tubuh mengeluarkan gas berlebih di saluran pencernaan. Sendawa keluar melalui mulut, sedangkan kentut dikeluarkan lewat dubur.
Gas berlebih bisa disebabkan oleh banyak faktor. Tak sengaja menelan udara saat mengunyah atau berbicara adalah salah satunya, yang bila tidak disendawakan maka akan tertelan dan keluar sebagai kentut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber kelebihan gas berikutnya adalah proses metabolisme makanan oleh mikroba di dalam usus. Bakteri baik yang ada di dalam usus akan mengurai sisa-sisa makanan yang tidak diserap oleh tubuh, dengan produk sampingan berupa gas.
Umumnya tidak ada dampak serius apabila seseorang menahan kentut maupun sendawa. Struktur dan anatomi saluran pencernaan memungkinkan untuk itu.
"Kita kan bisa nahan BAB (Buang Air Besar), ya kita juga bisa nahan kentut ini," jelas dr Ari Fahrial Syam, seorang konsultan saluran cerna di RS Cipto Mangunkusumo, kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
Dampak yang biasanya muncul adalah ketidaknyamanan, kadang-kadang begah dan tidak enak makan karena perut terasa penuh.
Nah di antara keduanya, manakah yang paling bikin tidak nyaman, menahan sendawa atau menahan kentut? Bagikan alasannya di kolom komentar.











































