Dikutip dari Men's Health, sang pria mengaku menyuntik penisnya dengan hormon sintetik yang ia beli dari penjual suplemen kebugaran. Tidak lama setelah itu penis mulai membengkak dan terasa nyeri.
Awalnya sang pria berusaha sendiri meredakan nyeri dengan es, namun setelah tidak ada tanda membaik ia akhirnya memutuskan mencari bantuan medis di Queen Elizabeth University Hospital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien berhasil menghindari operasi tapi fungsi ereksinya tidak pulih sampai empat minggu kemudian ," tulis dokter dalam jurnal BMJ Case Reports.
Menurut dokter ada kemungkinan sang pria memiliki sejarah penyalahgunaan obat-obatan yang bisa berkontribusi terhadap diagnosis priapismenya. Namun hal tersebut tidak bisa dikonfirmasi karena sang pria memutuskan pulang ke rumah sebelum dokter bisa melakukan pemeriksaan toksikologi.











































