Para anggota chatroom itu berbagi video seks dengan sejumlah perempuan. Tidak jarang keseringan menonton video seperti itu membuat seseorang kecanduan dan memengaruhi otaknya.
Para ilmuwan di University of Cambridge pada tahun 2014 menemukan adanya peningkatan aktivitas di area tertentu di otak yang menyerupai efek kecanduan narkoba dengan mengamati otak para pecandu menggunakan Functional Magnetic Resonance Imaging (fMRI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang berbeda, tapi itu bukan karena seseorang itu lihat pornografi jadi berubah otaknya," katanya dikutip dari artikel detikHealth beberapa waktu lalu.
Sementara itu, keseringan nonton video porno juga dapat memengaruhi kondisi psikologis seseorang seperti dikatakan oleh Veronica Adesla psikolog klinis dari Personal Growth.
1. Tidak dapat berhenti memikirkan untuk menonton video porno.
2. Sulit fokus dan konsentrasi.
3. Muncul simptom-simptom (gejala) fisik yang mengganggu, seperti gelisah, mudah terangsang secara seksual, dan merasa tidak mampu mengendalikannya.
4. Kondisi emosi tidak stabil, mengalami konflik emosi dalam diri, seperti: merasa bersalah, malu, cemas, marah, dan sebagainya.
5. Aktivitas sehari-hari terganggu, baik dalam bersosialisasi, mengikuti sekolah, maupun bekerja.











































